Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Bagi-Bagi Kondom, Mau?

20 Juni 2012   08:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 326 2

Kementerian Kesehatan merencanakan akan membagi-bagikan kondom secara cuma-cuma kepada kelompok seks berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan.

Hal itu diungkap Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang sebelumnya memang dikenal sebagai aktivis peduli HIV/AIDS. Program bagi-bagi kondom itu dilakukannya mengingat masih tingginya angka HIV/AIDS di Indonesia.

Nafsiah menjelaskan yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan.

Rencana ini kontan mendapat kritik tajam dari berbagai pihak.Kritik pedas antara lain datang dari Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.Saat memberikan sambutan pada peringatan Harlah Ke-66 Muslimat NU di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (19/6/2012), Khofifah mengatakan bahwa persoalan yang melanda bangsa ini adalah kemerosotan moral, dan bagi-bagi kondom bukan satu penyelesaian masalah.

"Yang jelas bagi-bagi kondom tidak akan selesaikan masalah moral di Indonesia," kata Khofifah.

Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid itu, program kementerian pimpinan Ibu Nafsiah itu dinilai merusak orkestra pemangunan karena tidaksinkron dengan program kementerian lain yang mengarah pada pembangunan moral dan karakter. Kementerian Agama telah memprogram gerakan Magrib mengaji, sementara Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan telah menyiapkan pedoman pendidikan karakter.

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/20/327389/293/14/Khofifah-Kritik-Rencana-Bagi-Bagi-Kondom

5 Juta Perempuan Hamil tak Terencana

Namun disisi lain, Khofifah mengakui adanya fenomena kehamilan tak terencana di Tanah Air.Berdasarkan data yang yang "up date" Muslimat NU pada tahun 2011, ada lima juta perempuan menggugurkan kandungan, sebagian besar berusia 16 tahun ke bawah, yakni mencapai 62 persen.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun