Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Ketika Sean Idol Bersaing dengan Calon Gubernur

25 Mei 2012   06:17 Diperbarui: 7 Juni 2016   20:13 571 0


Konstestan Indonesian Idol yang selalu dipuji para juri setiap Jumat malam di RCTI ini mungkin tidak akan pernah menyangka kalau sekarang dirinya sedang terlibat dalam politik pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan. Bagaimana tidak, dirinya sekarang seolah berebut kepopuleran dengan dua kandidat calon gubernur, Syahril Yasin Limpo dan Ilham Arif Sirajuddin.

Kata-kata sugesti “Ketik Sean kirim ke 9288” berebut ruang diantara taglineDon’t Stop Komandan” dan “Semangat Baru”.

Sean Idol, yang nama lengkapnya Kamasean Matthews, punya banyak penggemar di Sulawesi Selatan, termasuk juga di Luwu Timur. Selain karena suara dan teknik menyanyinya yang merdu dan mumpuni, kontestan Indonesian Idol yang baru berusia 16 tahun ini memiliki akar di daerah ini. Sewaktu kecil, Sean Idol memang pernah berdomisili di daerah ini. Tidak heran baliho dirinyabertebarandi Wawondula dan Sorowako, dua pusat penduduk di Kab. Luwu Timur.

Persaingankepopuleran antara Sean Idol dan Calon Gubernur adalah persaingan yang beda bidang dan beda jalur. Yang satu dibidang kesenian dan yang lainnya di bidang politik. Yang satu karena kemampuannya dalam bidang pemerintahan, yang lainnya karena kemampuannya bernyanyi. Meskipun berbeda, kesamaannya juga menohok. Keduanya tergantung banyaknya pilihan masyarakat kepada mereka untuk menjadi pemenang. Keduanya berusaha menjual dirinya sebaik mungkin agar menarik kepercayaan dan keberpihakan masyarakat. Keduanya adalah kontes adu populer dalam artian luas.

Berkaca padakesamaan tersebut, keduanya seringkalihybrid untuk saling menguntungkan. Ada pemimpin yang senang menyanyi dalam kampanye politik, lebih banyak lagi yangmenampilkanpenyanyi atau kesenian-kesenian lain yang populer dan digemari di masyarakat dalam hajatan mereka. Dalam kasus Sean Idol, kabarnya ada Calon Gubernur Sulawesi Selatan yang hadir pada saat panggung spekta Indonesian Idol 18 mei 2012 lalu.

Tidak salah dan sah-sah saja karena secara faktual di masyarakat, pemilihan gubernur, presiden, bupati, anggota legislatif dan pemimpin lainnya juga soal kepopuleran dan kedekatan personal, bukan melulu kualitas dan program-program yang ditawarkan. Bahkan mungkin yang terutama adalah kedekatan personal baik langsung maupun psikologislah yang dicari, karena itulah yang kadang paling menentukan di masyarakat yang lebih mudah memahami bahasa-bahasa emosional.

Ajang adu populerseperti Indonesian Idol dan pemilihan pemimpin negeri yang memanfaatkan kedekatan personalselalumenarik masyarakatke keterikatanemosional. Karena kepopuleran dan budaya pop adalah soal emosi. Hal pilihan tersebutakhirnya jadibersifat pribadi,meninggalkan hal-hal esensi, tolok ukur penilaian seperti suara, teknik vokal, penguasaan panggung, penghayatan atau dalam kasus calon pemimpin negeri adalah rekam jejak prestasi, karakter, visi-misi dan program-program menjadi sekadar dekorasi.

Dalam kasus Sean Idol, suaranya yang merdu dibarengi kontrol emosi dan teknik vokal yang mumpuni adalah harga yang ditawarkannya kepada konstituennya untuk kepopulerannya di ajang Indonesia Idol. Menarik menanti harga yang ditawarkan saingan-saingannya ini.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun