Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW

5 Februari 2012   14:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 271 2

Tersebutlah di sebuah negeri yang tidak mengenal Allah, Tuhan Yang Maha Petunjuk (Al-Haadi). Seorang anak minta ijin kepada ayahnya untuk menikahi seorang wanita. Setelah ayahnya melihat foto yang ditunjukkan, dalam kekagetan berkata: “Jangan Nak! itu saudaramu, ibunya simpanan ayah, tapi ssttt… jangan bilang-bilang sama ibumu ya!” Anakpun menurut.

Di lain waktu, sang anak mengajukan pilihan yang lain dengan menunjukkan foto kekasihnya. Sang ayah lagi-lagi terkejut dan berkata: “Jangan Nak! Itu juga saudaramu, ibunya simpanan ayah, tapi ssttt… jangan bilang-bilang sama ibumu ya!” Anaknya merasa kecewa namun tetap menurut.

Ketiga kali sang anak mengajukan calonnya, tetap saja ayahnya terkejut dan berkata: “Jangan Nak! itu masih saudaramu juga, ibunya simpanan ayah, tapi ssttt… jangan bilang-bilang sama ibumu ya!”. Namun, kali ini sang anak tidak mematuhi perintah ayahnya, tetap ingin menikahi wanita itu dan melaporkan kepada ibunya.

Ketika menghadap, ibunya dengan tenang berkata: “Ya, ibu mendukungmu, tak apa-apa kamu menikahinya. Sebetulnya kamu juga bukan anak ayahmu, tapi ssttt… jangan bilang-bilang sama ayahmu ya!”

Demikianlah cerita penutup dari Pak Ustadz yang mengisi acara menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW – 12 Rabiul Awal 1433 H di kantor kami, pada Rabo, 1 Februari 2012 minggu lalu. Menegaskan rasa terima kasih kepada Nabi Muhammad yang melaluinya Allah berkenan memberi petunjuk, berupa peraturan-peraturan (hukum Tuhan) yang mengatur hidup umat Islam agar selamat di dunia dan akhirat. Salah satunya berkaitan dengan cerita di atas, adalah peraturan perkawinan dan siapa saja yang halal dinikahi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun