Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Jauhkan Aku

2 Maret 2012   15:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 131 0

Berat jika aku berjuang sendiri, gunakan ego untuk setiap cara melewati hari. Berpikir bisa melaluinya, memilih menepi harapkan sedikit sunyi. Menggantuk rancang, menimbang ancang. Hingga waktu berlalu tak kunjung berubah sikap dari logika dan rencana akal.

Aku berpikir seakan mampu merubahnya, namun niat tidak sebesar naluri. Melemahkan hati, luluhkan logika bila dia mendekat. Menikmati sejenak, menyesalinya sesaat. Bukankah itu rapuh...?

Ego awalku sombongkan diri, seakan mampu berdiri sendiri. Menegakkan dagu kerendahan diri, menepiskan suara pengajaran diri. Ahh...bisanya itu nanti, mungkin butuh proses waktu. Cukup lama tanya itu dari jawaban kini, dan apa yang ada saat ini bukanlah seperti ego saat itu.

Sementara rasa bersalahku kian menumpuk, berkumpul menjadi satu bongkahan salju besar yang siap menghantamku. Satu, dua, tiga, empat dan bahkan puluhan kali kegagalanku mulai ragukan diri sendiri. Sebelah kananku ada intimidasi, sementara di sisi lain ada rasa bersalah. Bukankah itu galau...?

Please, jauhkan aku dari semu_nya naluri ini, lebih dalam mendasar hingga ke tubir laut. Jauhkan aku dari kedunguan, kepolosan hasrat untuk sesuatu kebodohan yang membudakkan aku semakin lama. Jauhkan aku...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun