Dukungan Suryadharma Ali (SDA) saat kampanye Gerindra, ternyata berbuntut panjang. Sebagai ketum PPP, sangat susah memisahkan (
kalo tidak mau dibilang tidak bisa) aktivitas politik SDA sebagai pribadi dan ketum sebuah partai, apalagi menggunakan atribut-atribut partai saat melakukan aktivitasnya. PPP sebagai sebuah partai tentu memiliki AD / ART yang mesti ditaati oleh seluruh anggotanya, tidak terkecuali ketum partai sebagai aturan main yang mengikat seluruh anggota dan kadernya. Lantas kenapa afiliasi SDA dengan salah satu capres populer (Prabowo) justru berkembang menjadi konflik internal ? Versi SDA : langkah potitiknya berkoalisi dengan Gerindra adalah langkah politik yang legal, karena di didukung elemen-elemen partai PPP secara organisasi partai politik. Tapi kenapa yang mencuat ke publik justru konflik internal dengan mempertanyakan langkah SDA yang dianggap sebagai langkah pribadi dengan mengatas namakan partai ? (
sungguh pelik bukan).
KEMBALI KE ARTIKEL