Sambil menghela nafas pendek, Andy Ayemiseba meletakan tongkatnya. Tangan keriputnya seakan menandakan bahwa umurnya yang sudah hampir 80 tahun, “Am I too old for this?” gumamnya sambil menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya yang empuk. Ruangan sebesar lapangan basket itu memang terlihat begitu nyaman, angin dingin danau Sentani tidak terasa sedikit pun di ruangan itu. Hiasan ukiran kayu suku Asmat menghiasi ke empat sisi ruangan, sedangkan di dinding belakang Andy duduk terpasang bendera bintang kejora berukuran besar menempel di dindingnya. Tapi kesan mewah dan berwibawa justru terpancar dari meja milik Andy, meja besar dengan ukiran suku Asmat itu seakan menggabungkan kesan tradisional, mewah dan wibawa menjadi satu, apalagi dengan plakat kayu dengan sepuhan emas bertulisankan “President” di atasnya.