Di sebuah dusun kecil yang bernama dusun Tanjung Pinang nan jauh dari keramaian kota, dengan jejeran rumah panggung yang tinggi sebagai ciri khas rumah adat di Sumatera Selatan umumnya, pemandangan rerumputan yang menghijau. Di sana pula tempat hidup seorang wanita cacat yang telah selama hidupnya hanya untuk bertahan bertahan dan bertahan, berjuang berjuang dan berjuang serta ikhlas ihklas dan tetap ihklas.