6 Agustus 2015 16:02Diperbarui: 6 Agustus 2015 16:02380
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan jalan ke Sumatera Barat. Yang paling berkesan diantara adalah "lobang jepang" yang berada di bukti tinggi. Jepang membangun lobang jepang adalah untuk benteng pertahanan mereka di Asia Tenggara. Dan yang bekerja untuk membangun lobang tersebut adalah para romusha, yang kebanyakan berasal dari Pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Konon tidak ada pekerja dari Bukit Tinggi ataupun Sumbar demi jika ada yang kabur tidak dapat berkomunikasi dengan penduduk.
Ada lorong awal, dan kemudian dikiri kanan ada banyak lorong/lobang yang mempunyai berbagai fungsi seperti penyimpanan senjata, penjara untuk tahanan perang ataupun pemberontak. Serta ada satu lorong kecil yang disebut 'dapur'. Tahanan disitu didisain untuk mati, ada yang ditaruh di ruang lorong yang agak kebawah dimana oksigen sangat tipis, ada yang di dalam jeruji sel tanpa dikasih makan minum. "Dapur" diatas pengertiannya adalah tempat membantai dan kemudian mayatnya dibuang di lobang dapur itu.
Jika tahanan disitu didisain untuk mati, para romushapun sama. Didisain untuk mati. Konon ribuan orang meninggal disitu. Saya tidak tau tercatat dalam sejarah atau tidak.
Barangkali kisah itu hanya tersisa sedikit di memori bangsa kita...Sementara kisah pembantaian Yahudi oleh Nazi begitu tercatat dan terus menerus diulang dan dihidupkan kembali. Via film dan peringatan-peringatan. Dan Vietnam kekejaman Amerika juga tercatat, bahkan ada museum perang di kota Ho Chi Minh (Saigon).
Kisah kekejaman, penyiksaan dan pembantaian memang perlu direkam dan diperingati. Bukan untuk memupuk dendam. Tapi untuk menghargai mereka yang telah jadi korban, menghargai nyawa manusia, menghargai kehidupan, dan juga menjadi titik tafakur.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.