Ada lagi kandidat dari partai tertentu yang sangat2 mengharamkan tembakau dan menganggap tembakau = narkotika. Kelompok ini yang paling tidak boleh dipilih Para Perokok. Yang patut tidak dipilih juga adalah Partai2 yang ngebet banget anti tembakau. Apalagi ada partai Islam tertentu yang ngebet untuk mengolkan tembakau = narkotika, jadi harus dilarang. Kelompok partai ini telah keras mengharamkan rokok.
Padahal ada masyarakat Islam yang lain, seperti NU, yang tidak mengharamkan rokok.
Mestinya yang anti tembakau adalah negera2 yang mereka gak punya lahan yang bisa produksi tembakau, bukan daerah tropis, seperti arab, eropa, AS. Negara2 itu gak produksi tembakau.
Masih ada kandidat2 yang lain yang pantas jadi Gubernur Jakarta, yang tidak anti tembakau.
Jangan sampai Anda yang perokok bakal seperti maling untuk sekedar merokok di "wilayah" Anda sendiri. Ini akan sangat menjengkelkan.
Di sisi lain, perokok juga harus bisa dan paham untuk melaksanakan etika merokok, yang tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Jangan merokok di ruang tertutup, jelas akan mengganggu kesehatan.
Pemerintah juga harus mewajibkan smoking area bila akan menerapkan no smoking area, bukannya menyatakan rokok sebagai narkoba, atau menyatakan rokok seperti miras. Logikanya dangkal banget.
Bagi perokok, hati-hati memilih partai atau Gubernurnya. Jangan sampai Anda rugi sendiri.
(BEBERAPA kali postingan ini dihapus, sehingga harus kami edit terus). Ada yang marah sepertinya. Siapakah mereka? Kita tunggu komentar2nya....