Tiba-tiba saja senin sore, selepas berbuka puasa dia muncul lagi dalam kehidupanku. Ibarat salju di musim panas, laksana daun yang berguguran diujung musim semi, entah mengapa setelah hampir tiga bulan dia pergi dan memutuskan genjatan senjata dengan aku, tiba-tiba dengan gaya diplomasinya bak seorang diplomat ulung dia mendekatiku lagi.