Belum lama subuh menyapa permulaan hari, kini bersamaan waktu duha aku memulai kehidupan baru. Entah siapa itu, atau bahkan aku belum pernah mengenal sebelumnya dia yang memberi kesempatan untuk benih sekecil aku tumbuh. Dia juga memberi sedikit ruang untuk pertumbuhanku kelak, cukup tempat yang lebar. Pemikiran jangka panjangnya cukup matang, dia meletakkan benih seperti aku terpendam sedikit dalam dari permukaan tanah. Tentu saja, saat aku mempunyai akar nanti akan lebih kuat menahan ranting-ranting yang harus aku tahan dan pula agar aku tak cepat tercabut dari bongkotku. Aku memang belum bisa melihatya karena masih terpendam bercampur bersama tanah. Namun dari sentuhannya ketika aku dipindahkan dari tempatku, sungguh aku merasakan kasih sayang yang dimilikinya.