jiwaku tlah melemah
terfikir hati
hendak maju ataukah hanya diam di sini,
bila ku maju
dapatkah
hati ini harungi lautan darah nan dalam
bersimbah diri dengan guratan tajam belati
torehan mutiara merah mengalir
basahi tumpuan kaki
jerit dan juga tangis
bisikan lirih
ku dengarkan itu
tertatih hati tuk sadar kembali,
jemari tergerak hapuskan hujan yang menjadi
sandaran lentera senja dalam barisan barat khatulistiwa,
antarkan ku kembali dalam garis jalan sebelumnya,,
luka lama teringat kembali,
bagai tersiram deras air garam
tak terbayang hanya air mata
dah hanyalah tetesan air mata