Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Realita Pekerja Hotel dan Tingkah Laku Pejabat Kita

18 Maret 2013   09:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:34 2767 0
Dunia hotel memang dunia yang highclass, penuh dengan orang-orang yang memiliki lifestyle yang besar dan segala aktifitas kalangan tingkat tinggi yang biasanya dilakukan di hotel. kehidupan mewah, orang-orang penting dan segala aktifitas bisnis bisa dilakukan di hotel. Namun, apakah kehidupan karyawan hotel se-glamour kehidupan tamunya ? mari kita lihat dan telusuri dari cerita pengalaman saya yang sudah bekerja di hotel sejak 2008.

Agustus 2007, petama kali saya memasuki bangku kuliah. Pilihan yang saya jatuhkan adalah bagian manajemen perhotelan salah satu kampus terbaik dari 4 kampus perhotelan yang dimiliki oleh Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yang tersebar di indonesia. tahun pertama saya dibekali dengan segala teori dan praktek di kampus tersebut. yah, tidak seperti kampus biasanya. perkuliahan yang ketat dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore dan praktek hinggak tengah malam memang membedakan kampus ini dari kampus - kampus lainnya.di tahun kedua adalah tahun pertama kalinya saya memasuki dunia hotel yang sebenarnya. saya “dibuang” untuk melakukan on job training di Holiday Inn Ressort Batam. yah, Holiday Inn Ressort Batam merupakan salah satu hotel yang dimiliki oleh Intercontinental Hotel group yang mempunya lebih dari 3000 Hotel brand Holiday Inn yang tersebar dibeberapa negara. dihari pertama kerja saya mulai berfikir, saya dikuliahkn tinggi- tinggi hanya untuk jadi “babu”. namun, babu yang saya artikan disini adalah “Babu” elite.

bekerja di dunia perhotelan memang sangat meyenangkan, disamping bisa berinteraksi dengan tamu-tamu yang pastinya bule-bule , kita juga bisa berkemungkinan menjalin persahabatan dengan para tamu yang ntah dari manapun itu asalnya. kita juga bisa bertemu dengan orang-orang penting yang  mungkin buat orang awam seperti saya ini sungguh kesempatan yang langka. kapan lagi saya bisa melayani secara langsung bapak Jusuf kalla yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden yang berkunjung ke batam dalam peresmian proyek pembuatan kapal pengebor minyak indonesia lepas pantai. yah walaupun dengan penjagaan yang ketat, kalau karena tidak bekerja dihotel, saya mungkin tidak tahu bahwa proses screening dari makanan hingga petugas yang melayani para pejabat seperti bapak jusuf kalla sungguh sangat ketat. disamping itu saya baru tahu bahwa makanan sisa yang  dimakan oleh bapak jusuf kalla dan ibu pada saat itu harus diambil oleh paspampress dan di masukkan dalam kantung plastik tersendiri. saya sedikit bingung dan langsung bertanya dengan Paspampres yang bertugas bahwa segala makanan sisa yang dimakan oleh petinggi negara harus di simpan untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan seperti guna-guna.wah, penjagaan yang super ketat.

cukup sudah menjadi pelayan wakil presiden dengan penjagaan yang super ketat, saya juga pernah mendapatkan pengalaman melayani bos-bos dalam peresmian kapal pemadam kebakaran milik singapura . dari situ saya sedkit bangga bahwa negara kita ternyata mempunyai sumber daya manusia yang cukup handal hingga singapura saja mempercayaain perusahaan galangan kapal indonesia yang berletak di batam untuk membuat kapal pemadam kebakaran mereka. peresmiannya bukan saat kapal bersandar, namun kapal diiring ke tengah laut perbatasan batam dan singapura dan berputar-putar sambil beratraksi ala pemadam kebakaran. sunggu pengalaman yang sangat langka bukan ?.

baiklah, tidak cukup sampai disitu , lebih-lebih lagi saya merasakan dunia pekerja hotel tidak kalah dengan tamunya. pekerja hotel selalu hidup mewah dan dunia malam tidak pernah berhenti buat mereka.belanja fashion di singapura dengan merk-merk yang tidak kalah dengan yang ada di Plaza Indonesia ( Jakarta) merupakan salah satu kebiasaan karyawan hotel. dari mana mereka mendapatkan duit untuk belanja sekelas gucci, D&G  ?, semua karyawan Hotel hidup dari biaya yang disebut “Uang Service” disamping gaji pokok. dugem, mabok , obat memang membuat batam menjadi salah satu “Las Vegas”-nya indonesia.  hehehe :).

baiklah, kita tinggalkan batam, 2010 awal saya hijrah ke bandung, tidak ada yang bisa saya ceritakan tentang kehidupan saya di bandung karena saya benar-benar berhenti dari dunia hotel dan menekuni dunia konveksi. lagi-lagi akhir 2010 saya kangen dunia hotel, dunia gemerlap, hingga saya memutuskan hijrah ke Jakarta  dan kembali ke dunia hotel. saya tidak mengerti entah disengaja atau gimana, saya diterima di salah satu hotel di seputaran kuningan, Jakarta Selatan. waw, kuningan ??? daerah elite yang dipunyai kota jakarta. saya coba memulai peruntungan di kota jakarta.

kehidupan  dijakarta cukup keras, dan memang terlalu keras, namun tergantung dari pribadi kita masing-masing menyikapinya.tidak jauh-jauh dari kehidupan batam, lagi-lagi kota jakarta tidak lepas dari dunia malam, dari wilayah kemang hingga daerah penjaringan khusus buat hiburan kelas bawah. dari Venue dan tipsy yang dipenuhi oleh anak-anak ABG hingga blowfish, X2 , stadium untuk kalangan  dewasa ke atas. tidak jauh berbeda dan itulah kehidupan kami.

dijakarta saya hanya bisa nemuin kebiasaan pejabat-pejabat kita yang tidak patut ditiru. pemberitaan dengan kasus skandal seks para pejabat kita hanya kisah kecil yang bisa ditelusuri, namun jika para awak media bertandang ke beberapa hotel di jakarta, mungkin para karyawan hotel seperti saya ini mengetahui perilaku para pejabat kita yang sudah busuk hingga memalukan. check in dengan membawa wanita muda sudah hal biasa. saya tidak bisa menyebutkan satupersatu namun itulah bentuk dari para pejabat-pejabat negara kita ini.

terakhir saya berbincang dengan bung benny k Harman, seorang politisi , beliau bukan datang dengan wanita atau apapun itu, namun beliau sedang makan siang sembari bercanda kepada saya, kenapa kalian menyajikan nasi Golkar ??? (Nasi kuning) .sekian ..! salam dari “Babu”elite Sedunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun