saya bakal menjabarkan penelusuran saya sendiri sebagai pasien di 4 rumah sakit di kota jakarta dalam waktu 1 minggu.
Bisa dibilang saya memecahkan rekor. Masuk rumah sakit hingga 4 rumah sakit dalam waktu seminggu. Berawal dari penyakit yang baru saya derita semenjak merantau dari jakarta. Saya pertama kali masuk ke salah satu rumah sakit swasta di bilangan cawang soetoyo jakarta timur. malam itu tiba-tiba saya merasakan sesak saat mengikuti kebaktian gereja. sesak yang pertama kali saya rasakan sejak saya lahir 22 tahun yang lalu. pihak rumah sakit tersebut bingung dengan penyakit saya karena saya dan keluarga tidak pernah punya riwayat asma ataupun sesak nafas. dan akhirnya tanpa diagnosa yg jelas saya hanya disuntikkan obat penenang. saat itu juga saya diperbolehkan pulang. esok paginya dada saya kembali sesak. karena tidak puas dengan hasil rumah sakit pertama, saya putuskan ke rumah sakit pemerintah di daerah salemba. apa yang saya dapatkan ? saya hanya disuruh bernafas dengan plastik kresek hitam yang sudah lusuh yang diberikan oleh sang dokter. bingung ? pastinya saya bingung saya disuruh bernafas dengan plastik kresek lusuh yang saya tidak tahu itu bekas apaan. dibenak saya hanya terfikir "baru tau tindakan medis menggunakan plastik bekas". hingga akhirnya saya meminta pulang dan hanya mau diberi obat resep saja. setelah saya beristirahat dikostan, lagi-lagi sesak di dada saya kambuh dan rumah sakit selanjutnya adalah rumah sakit salah satu lembaga pemerintahan di kawasan bendungan hilir. pelayanan di UGDnya lumayan lah, namun apa yang saya temukan di ruangan ? saya ditempatkan di kelas 3 yang banyak kecoanya. bagaimana saya mau sembuh jika kecoa ada di ruangan pasien ? dilema , apakah ini cobaan buat saya atau memang rumah sakitnya yang tidak peduli ?? lagi-lagi dengan perasaan kecewa saya minta pulang walaupun belum sembuh benar. selang beberapa jam kemudian saya check in lagi di salah satu rumah sakit angkatan di daerah senen yang pernah merawat ibu ani yudhoyono. saya ditanganin dengan baik dan diperiksa secara teliti. namun berhubung hari jumat,hasil lab saya tidak bisa kelar di hari yang sama. apalagi ini ??? saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perjalanan pengobatan saya. hingga akhirnya saya memutuskan untuk terbang ke kota asal saya di medan untuk dirawat di rumah sakit dan sekalian bisa di kontrol oleh orang tua saya.