Metode kuantitatif dan kualitatif mempunyai paradigma teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang berbeda. Masing-masing memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat gejala-gejala perilaku dan sosial. Sehingga, dari sisi epistemologi yang berupaya menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “apa yang bisa kita ketahui” dari suatu gejala, maka kedua metode tersebut memiliki pendekatan dan pertanyaan penelitian yang berbeda. Singkatnya keduanya memiliki jalan untuk memberikan penjelasan dari suatu gejala secara berbeda (Willig ; 10)