Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sahabatku Ternyata Wanita "Simpanan" Papaku

3 November 2011   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 498 0
Nancy punya sahabat bernama Sheila. Beda dengan Nancy yang sangat berhati-hati membicarakan soal kehidupan pribadinya, Sheila begitu terbuka. Kalau ditanya soal cita-cita, Shiela bilang pengen jadi apa saja tapi berhasil...

"Berhasil punya rumah bagus, apartemen, mobil mewah, punya uang banyak, dan bisa pergi kemana saja semau gue," kata Sheila sambil tertawa renyah.

"Atau gue berhasil mendapatkan suami kaya, muda, dan ganteng lagi hahaha...."

Nancy sering ikut tertawa dengan celotehan Shiela yang seakan tanpa punya beban itu. Meski pun kini mereka tak sekelas lagi, namun komunikasi lewat telepon, SMS, dan BBM, dan facebook tetap berjalan lancar. Apa pun yang diperbuat Sheila hari ini Nancy pasti tahu, demikian sebaliknya.

Jika Nancy hidup hanya dengan papa dan adiknya, orangtua Sheila masih lengkap. Setiap ingin memperoleh sesuatu yang diinginkan, Shiela selalu dituntut orangtuanya menjadi juara kelas.

Papa Nancy pun begitu, namun tak seketat orangtua Sheila. Sang papa sering memberi Nancy hadiah kejutan pada hari- hari pentingnya seperti hari ulang tahun atau valentine day tanpa harus menjadi juara kelas.

Hubungan Sheila dengan orangtuanya dengan begitu tak semesra hubungan Nancy dengan papanya. Ia rela menuruti kemauan papanya untuk berpacaran setelah kuliah karena papanya juga mau menuruti kemauannya untuk tak menikah lagi.  Nancy merasa tak siap dengan kehadiran ibu tiri.

Suatu hari, Sheila bercerita mendapat kenalan seorang lelaki kaya raya. "Nggak lagi muda sih, tapi dia tajir," kata Sheila kepada Nancy via BBM.

Selanjutnya, hampir setiap pekan Sheila selalu bercerita tentang pria kaya tersebut. "Katanya sih dia duda, tapi gue nggak peduli soal itu," ucap Sheila lagi ketika Nancy mengingatkan kemungkinan si pria tajir itu sudah punya istri dan anak.

Di hari kasih sayang, Sheila menunjukan bahwa ia baru saja memperoleh hadiah sebuah blackberry dari si pria tajir tersebut. "Selain BB, dia juga memberi gue ini," kata Shiela sambil menunjukan kue coklat berbentuk hati dan sebuah baju tidur warna pink.

Nancy tertarik pada piyama baru milik Sheila tersebut. Ia mengoleksi sejumlah piyama di rumahnya. Dengan piyama tertentu, ia bisa membayangkan bertemu almarhumah mamanya atau bermimpi terbang ke awan. Nancy juga kadang- kadang merindukan ada seorang pangeran memberinya sebuah piyama. Ahhh...

Saat pulang ke rumah, di kamar tidurnya sudah tergeletak dua buah kado valentine day dari papanya. Saat dibuka satu kado berisi kue coklat, dan satu lagi ternyata berisi piyama yang model dan warnanya persis punya Shiela.

"Loh kok sama," teriak Nancy dalam hati. Pikirannya campur aduk, antara tak percaya dan curiga kemungkinan ayahnya....

Saat itu juga Nancy langsung meluncur ke rumah Sheila untuk menunjukkan piyama yang sama tersebut. Shiela tak kalah terkejutnya.

Mereka jadi sama-sama takut menemukan kenyataan bahwa lelaki tajir yang dimaksud adalah orang yang sama.

"Duh, dosa apa kok kita bisa alami seperti ini...," kata keduanya menangis sejadi-jadinya sambil berpelukan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun