Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Malam Takbiran Milik Siapa?

9 September 2010   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:19 491 0
Sesaat adzan magrib penanda buka puasa hari terakhir bergema, hujan masih turun dengan derasnya di daerah Pulomas tempat kami tinggal. Meski hembusan angin dingin mendera dan malam terlihat kelam tanpa bintang, kami sekeluarga berbuka bersama dalam nuansa syukur/kegembiraan karena telah diberi Allah SWT kesehatan dan kesempatan untuk bisa menjalankan ibadan puasa dengan sebaik-baiknya.

Malam ini adalah malam yang paling ditunggu oleh ummat islam. Datangnya malam takbiran disebut sebagai malam perayaan kemenangan setelah berpuasa penuh selama 29/30 hari, Sebagai ungkapan kegembiraan tersebut, TV mengabarkan bahwa ada sejumlah warga Jakarta memilih cara konvoi atau arakan keliling kota atau ada yang hanya keliling kampung/RW . Ada pula yang membakar petasan dan kembang api. Dan ada yang terlihat memadati mall dan toko-toko untuk berbelanja berbagai kebutuhan Lebaran (terutama ibu-ibu!).

Saya sekeluarga memilih berdiam dirumah melihat cuaca yang sama sekali tidak bersahabat. Meski sudah reda, hujan masih tetap turun rintik-rintik. Ditambah dengan angin yang tak hentinya berhembus, serasa bagai di Puncak karena dinginnya menusuk tulang. Namun karena harus pergi ke ATM (ambil uang) dan harus membeli beberapa bahan masakan lebaran, saya diantar suami pakai mobil (meski berat hati!) keluar rumah. Dan…sayapun bertemu dengan Ibu Yati serta Kuspandi anaknya, yang berprofesi sebagai pemulung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun