menteri sekretaris negara pak sudi silalahi sudah berkata. kita yang masih tidak juga berterima, lebih baik mengalah saja. yang dikatakan pak sudi terkait rencana pembelian pesawat kepresidenan untuk penghuni istana dan tim horenya. alasannya mulia. karena itu, baik juga kita terima. kalau tidak bisa langsung menerima, pelan-pelan saja. begitu kotak mengajari kita. tidak perlu memaksa. menerima hal mulia tidak akan mengurangi apa-apa dari diri anda. bahkan, saya menduga justru akan bertambah karenanya. sebelum memutuskan membeli pesawat kepresidenan, hitung-hitungan memang sudah dilakukan. itu kata pak sudi yang mengutip dpr katanya. bagaimana hitung-hitungannya, karena tidak dibuka, kita percaya saja mereka. tidak usah curiga. kalau curiga, apa dasar kecurigaan kita. saya yakin, tidak satu pun dari kita terbiasa menyewa pesawat sehingga bisa menaruh curiga berdasarkan pengalaman nyata. kita percaya saja pada niat mulia mereka: berhemat. karenanya, kita juga tidak perlu memperdebatkan rencana kenaikan gaji para pejabat negara. kita silahkan saja gaji mereka dinaikkan. bukankah dengan bertambahnya gaji, mereka bisa punya kesempatan lebih banyak untuk berhemat? kembali ke pesawat kepresidenan. soal sewa-menyewa pesawat kepresidenan, saya tidak biasa. yang saya tahu adalah sewa menyewa sepeda di alun-alun selatan jogja. karena itu, kita saya hendak berbagi saja tentang yang nyata di pesawat kepresidenan yang selama ini disewa dan pasti akan lestari jika akhirnya pesawat kepresidenan itu dipunya, bukan disewa. namanya pak saiful. karena ikut rombongan resmi kepresidenan bersama tim hore yang jumlahnya bisa mencapai 150 orang, tidak ada yang menyangka tugas dan tangung jawab utama pak saiful. dengan tubuh dibungkus kemeja putih lengan panjang terikat dasi di leher dan ditutup lagi dengan jas hitam, pak saiful bahkan lebih mirip menteri kabinet pak beye. perbedaan pak saiful dengan para pembantu pak beye lainnya baru terlihat ketika pesawat hendak mendarat. dengan sigap, sekitar 15 menit sebelum pesawat mendarat, pak saiful dengan sigap melaksanakan tugasnya dalam senyap. tak banyak bicara tetapi tangannya giat bekerja. sejumlah koper dan barang bawaan pak beye, bu ani, dan anggota keluarga yang ikut serta menjadi tangung jawabnya. meskipun tidak sendirian, tetap saja kerja pak saiful tidak ringan. terlebih ketika perjalanan pulang ke tanah air yang ditempuh dan keluarga inti pak beye ikut serta. tidak usah saya bercerita, anda bisa membayangkan bagaimana beratnya. anggota keluarga inti pak beye juga seperti kebanyakan dari kita, suka berbelanja dan membawa oleh-oleh dari negeri-negeri yang telah dikunjunginya. pak beye sendiri menyebut kebiasaannya itu untuk membuat perbandingan tentang hasil kerajinan mancanegara dengan indonesia. berbeda dengan seluruh anggota rombongan dan tim hore yang ikut dalam pesawat kepresidenan, koper dan barang bawaan keluarga inti pak beye tidak ditaruh dibagasi. saya tidak sempat tanya alasannya kenapa. saya hanya menduga saja. mungkin takut ketuker dengan koper bawaan anggota tim hore lainnya seperti saya. bisa celaka kalau demikian adanya. karena tidak diletakkan di bagasi, ruang kabin pesawat kepresidenan yang luas diatur sedemikian rupa sehingga ada ruang khusus di dekat tempat duduk saya. di ruang khusus itu, koper-koper dan barang-barang bawaan pak beye, bu ani, dan anggota keluarga inti pak beye disemayamkan. meskipun cukup luas tempatnya, saya tidak merasa kesempitan. maklum, pesawat kepresidenan yang disewa dari garuda indonesia memang yang paling besar ukurannya. airbus 300-330. senang saya bisa naik pesawat kepresidenan yang membuat istana tidak bisa berhemat itu cuma-cuma. karena cuma-cuma, saya lantas ingin berbagi dengan anda semua. cuma-cuma juga karena saya lebih dahulu mendapatkannya cuma-cuma ditambah pijatan-pijatan maut pak apiaw yang kini telah berganti nama. pak sulaiman sesuai nama di ktp-nya. setelah nanti pesawat kepresidenan dibali dan istana bisa berhemat, saya yakin tugas pak saiful tidak semakin ringan. terlebih jika dengan pesawat kepresidenan itu, jumlah anggota tim hore yang diikut sertakan ditambah. selain bertangung jawab untuk koper dan barang bawaan pak beye dan keluarga, pak saiful juga bertangung jawab memastikan semua koper dan barang bawaan peserta rombongan dan anggota tim horenya tidak tertinggal di banyak negara yang dikunjunginya. jika pesawat akan berangkat pukul 07.00, pak saiful sudah harus bekerja mengumpulkan koper dan barang bawaan peserta rombongan dan anggota tim hore sekitar pukul 03.00. tidak heran jika sepanjang perjalanan, pak saiful dan temannya kerap hanya tidur di dalam pesawat kepresidenan yang nyaman. bahkan berjam-jam. saya tidak tahu, apakah dengan tugas dan tangung jawabnya itu, pak saiful sempat membeli oleh-oleh dari setiap negara yang didatanginya. saya tidak pernah melihat pak saiful sibuk mengurusi koper dan barang bawaannya. yang saya tahu, pak saiful tidak pernah mengeluh untuk tugas dan tanggung jawabnya. berikut saya bagikan suasana kabin dengan ruang khusus koper dan barang bawaan pak beye dan keluarganya di pesawat kepresidenan yang disewa dari garuda indonesia. pramugarinya cantik-cantik dan tidak hemat untuk memberi pelayanan dan makanan kepada kami semua. salam hemat. [caption id="attachment_63467" align="alignnone" width="500" caption="seruang kabin pesewat kepresidenan dikhususkan untuk koper-koper dan barang-barang bawaan. saat pulang ke tanah air, tumpukannya maksimal. (2006.wisnunugroho)"][/caption]
KEMBALI KE ARTIKEL