Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Narasumber

18 Januari 2010   15:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23 5851 0
narasumber. sebuah kata yang menjadi misteri ketika dilekatkan pada pribadi penuh misteri seperti pak marsillam simanjuntak. anda semua yang menonton televisi untuk mendengar rapat pansus pasti merasakannya. kalau tidak, memang daya tangkap dan cerna saya yang rendah sehingga masih saja diliputi misteri. sambil mencoba menguatkan diri dan hati mendengar rapat pansus yang awalnya penuh dengan eyel-eyelan, saya membuka kamus besar bahasa indonesia edisi ketiga. saya tidak ingin terus diliputi misteri. saya cari arti kata narasumber. meskipun kata itu kerap saya dengar dan mulai saya abaikan karena sudah terpahami bahkan di alam bawah sadar, saya ingin kembali memahaminya secara benar. di halaman 774 kamus besar bahasa indonesia edisi ketika saya dapati arti kata narasumber yang merupakan kata benda. artinya, orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan. hmmm. mirip-mirip tugas ukp3r sebenarnya seperti digambarkan pak dino dan pak andi yaitu sebagai delivery unit. pertanyaan berikutnya yang membayangi benak saya, sebagai narasumber atau informan, pak marsilam memberi informasi kepada siapa dan untuk siapa ya? sayangnya tidak tergali soal hal ini. atau mungkin belum. tetapi, setidaknya diketahui dan diakui, pak marsillam datang diundang sebagai narasumber atau informan karena posisinya sebagai ketua unit kerja presiden untuk pengelolaan program dan reformasi (ukp3r). posisi ini mungkin bisa menjawab atau setidaknya menjadi bekal bagi kita untuk menguak misteri ini. kenapa misteri? sebagai orang yang didudukkan sebagai informan oleh rapat-rapat itu, pak marsillam mengaku tidak memberi informasi ke banyak sekali rapat yang diikutinya. pak marsillam juga tidak memberi informasi kepada orang yang melekatkan ukp3r pada dirinya. pak beye tentu saja. istimewa memang meskipun terselubung misteri. setidaknya di mata saya. dari pada pusing dan ruwet memikirkannya, saya mau bercerita soal yang tidak penting sama sekali tentang bagaimana saya mengajari anak saya bersepeda. usianya baru tiga tahun setengah, tetapi keinginannya untuk bisa bersepeda seperti saya lakukan setiap hari memang luar biasa. meskipun meminta saya untuk mengajari bersepeda pada beberapa pagi, anak saya tidak memberi kesempatan kepada saya untuk menuntunnya atau mengarahkannya. anak saya tergolong mandiri sejak masa kecilnya. senang juga bagi saya. karenanya, saya pun tidak menuntunnya. saya mengawasinya. bahkan kerap dari kejauhan saja karena merasa apa yang dilakukannya sudah sesuai pemahaman saya tentang bagaimana layaknya orang bersepeda. saya tidak campur tangan karena merasa cara bersepedanya sesuai dengan apa yang ada di benak saya. jadi, untuk apa saya harus bersuara atau lapor kepada isteri saya juga yang melekatkan kata orangtua pada saya. tanpa lapor, saya yakin, isteri saya sepakat dengan cara anak saya bersepeda karena ada saya di sana yang sudah satu kata dengannya. semoga anda tidak pusing dan merasakan keruwetan dari cerita tidak penting saya. bersepeda mungkin akan menyegarkan pikiran dan tubuh anda di tengah keruwetan kondisi negara. angin semilir yang kerap menampar pipi saat mengayuh sepeda membawa sensasi tak terduga. tidak percaya, silahkan mencoba. salam kesemek. [caption id="attachment_56442" align="alignnone" width="500" caption="ruwet semuanya. keruwetan itu tercermin tidak hanya dalam politik, lalu lintas, tetapi juga dunia sepak bola indonesia. entah sampai kapan ini bisa diurai oleh pak beye yang menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan kita. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun