Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Kumis yang Mengecoh

1 Juni 2009   16:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:06 2869 0
[caption id="attachment_2722" align="alignnone" width="500" caption="pak kalla dengan kumis khasnya berbincang serius dengan pak ical, 2008 (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] pak beye bisa bilang "i don't care with my popularity" pada tahun-tahun awal pemerintahannya saat sejumlah lembaga survei mendapati popularitasnya merosot. namun sekarang, menjelang hari pencontrengan, pak beye pasti tidak peduli dengan ketidakpeduliannya itu. secara ketat, popularitas pak beye terus di pantau lewat lembaga survei yang memang membuat survei karena pesanan atau memang karena ingin mengukur suhu rakyat. di era masyarakat menonton seperti saat ini, popularitas adalah panglima. hasil pemilu legislatif lalu setidaknya mengkonfirmasi hal itu. karena itu, apa yang dialami pak kalla saat memperingati hari lahir pancasila di sasano langen budoyo, taman mini indonesia indah, pasti menjadi pekerjaan rumah yang berat untuk tim kampanyenya. sejak awal diperkenalkan sebagai wakil presiden dan disebut namanya sebagai jusuf kalla oleh pembawa acara yang kocak oki lukman, masih saja ada yang belum mengenali pak kalla. begini ceritanya. setelah pak kalla bepidato dengan gaya berdialog dengan siswa sekolah dasar dan sekolah luar biasa, oki memandu acara dialog. di atas panggung antara pak kalla yang didampingi bu ida mula-mula bedialog dengan 33 wakil anak-anak yang berpakaian daerah sebagai lambang kemajemukan yang dijaga pancasila. setelah dialog cair khas anak-anak yang bertanya sekenanya, oki mempersilahkan anak-anak di sekitar panggung untuk bertanya. setelah sekitar lima pertanyaan diajukan dan dijawab pak kalla dan bu ida dengan sabar, seorang anak mengacungkan tangan. namanya juventa, siswi sd mexico, kebayoran baru, jakarta. dengan pakaian drumband yang mencolok, juventa dari kejauhan mengacungkan tangan. oki dari atas panggung melihatnya dan mempersilahkan juventa naik ke panggung. sesampai di panggung dan setelah diberi pelantang, juventa ternyata tidak hendak bertanya dan mendapat jawaban. di atas panggung yang ramai itu, juventa berujar, "saya mau salaman dengan pak fauzi bowo." sontak, seluruh hadirin dan juga pak kalla serta bu ida tertawa. oki lantas menetralisir kekeliruan juventa yang masih belum sadar akan kekeliruannya. oki bilang, pak kalla memang kenal dengan pak fauzi bowo. salam pasti akan disampaikan. belum juga sadar akan kekeliruannya, pak kalla menekati. tidak hanya salaman, juventa juga mendapatkan rangkulan dari pak kalla dan bu ida. masih semu merah mukanya, juventa tertundu malu. juventa tampaknya sadar akan kekeliruannya. saat juventa turun dari panggung, semua masih tertawa. mungkin iklan "coblos kumisnya" saat pilkada jakarta yang baru lalu masih membekas dan terngiang-ngiang di benak juventa. kumis tampaknya telah mengecohnya. untuk kasus juventa, pak kalla memang kalah populer di bandingkan dengan pak foke. tidak tahu bagaimana rakyat di pelosok sana. semoga tidak ada kumis lain yang mengecoh mereka di pelosok sana. menjelang pilpres, enggak jaman lagi bilang "i don't care with my popularity".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun