Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

cerita dari shangri-la

10 November 2009   14:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 1365 0
pak beye ke luar negeri untuk tugas negara. tidak jauh memang, hanya ke negara tetangga yang kalau di peta indonesia cuma terlihat seperti titik saja. di negara tetangga itu, pak beye bersama rombongan besarnya akan menghadiri konferensi tingkat tinggi kerjasama ekonomi asia pasifik (apec). di negara tetangga itu, pak beye akan ketemu lagi dengan pak obama. pertemuan kedua bagi keduanya setelah sebelumnya pak beye ke amerika setelah terpilih sebagai presiden indonesia untuk kedua kalinya. dalam lima tahun sebelumnya, pertemuan pak beye dengan presiden amerika serikat adalah pertemuan tersering pak beye dengan kepala negara sejagad. berdasarkan catatan saya, sepanjang lima tahun itu, pak beye dan pak bush presiden amerika sebelumnya enam kali betemu. pertemuan terakhir keduanya terjadi saat pak beye ke gedung putih, 15 november 2008. ya setahun lalu. dengan masuknya indonesia ke forum g-20, pertemuan pak beye dengan presiden amerika serikat akan makin sering lima tahun mendatang. rekor enam kali mungkin akan pecah secara belum setahun sudah dua kali kedua kepala negara bertemu. bagus juga buat kita bukan? di negara tetangga, pak beye akan tinggal empat hari. dua hari sebelumnya, pak beye akan berada di malaysia. pak beye ingin mengulangi tradisi lima tahun lalu: menjadikan malaysia sebagai negara pertama yang dikunjuginya sebagai presiden terpilih. setelah pak beye kembali ke indonesia, pak boed akan gantian ke luar negeri. kali ini, tujuannya cukup jauh karena ada di daratan yang selama lima tahun lalu gagal terus saat hendak dikunjungi pak beye. pak boed akan mengawali kunjungannya ke luar negeri ke italia. meskipun jauh, pak boed hanya empat hari di italia. saya belum tidak tahu apakah pak boed memakai pola pak kalla ketika ke luar negeri atau memakai polanya sendiri. pola pak kalla, kalau ke luar negeri selalu menyewa pesawat yang kecil saja dengan penumpang tidak lebih dari 15 orang. konsekuensinya memang banyak. salah satunya harus kerap transit mengisi bahan bakar dan tidak bisa bersatu dengan seluruh anggota rombongan yang naik pesawat komersial. kalau tidak menyewa pesawat carteran yang kecil, pak kalla memilih naik pesawat komersial bersama-sama penumpang lainnya. saat ke amerika, pak kalla memakai pola yang sama. sebagai seorang pengusaha yang menempatkan pertimbangan untung-rugi sebagai pertimbangan utama, pilihan pak kalla mencarter pesawat kecil atau naik pesawat komersial adalah terjemahan dari prinsip ekonomi yang dipegangnya. kami yang ikut bersamanya kerap kewalahan. tetapi setelah dihitung-hitung, ongkosnya memang jauh lebih murah. pak kalla mengaku mencoba meniru apa yang dilakukan perdana menteri singapura yang memiliki maskapai yang melintasi di semua negara. meskipun maskapai penerbangannya berjaya, pak lee memilih naik pesawat komersial saat harus ke mana-mana. pesawat komersialnya tentu saja singapore airline yang juga dinaiki penumpang lainnya. terkait dengan kunjungan pak kalla ke luar negeri, ada cerita yang sampai sekarang jadi bahan permenungan kami yang menyaksikan dan pusing dibuatnya. dengan semangat menjadikannya bahan permenungan dan pelajaran, baik juga kalau cerita ini saya ceritakan. kasus anggodo, seorang pengusaha yang bisa berbuat apa saja di mana saja dan kapan saja memberanikan saya untuk bercerita kepada anda semua. kejadiannya akhir agustus 2005. lokasinya di china. lebih tepat lagi, lokasinya di hotel shangri-la. sejak transit di hongkong dari jakarta menuju beijing, perasaan tidak nyaman sudah terasa. melemahnya terus nilai tukar rupiah atas dollar amerika serikat membuat kunjugan pak kalla ke beijing dilanjutkan ke jepang berantakan. pak kalla tetap ke beijing, tetapi tidak ke jepang. rencana pak kalla bermain golf sambil melobi pihak toyota motor company untuk berinvestasi di Indonesia di padang golf di nagoya dibatalkan. di beijing, cerita itu berawal. kami tiba di hotel dalam lelah. karena sudah ada tim pendahulu yang melayani kami, saat tiba di hotel, kami tinggal mengambil kunci. nomor kamar sesuai kunci lantas kami tuju. selain wartawan, banyak pejabat ikut serta dalam kunjungan itu karena di beijing, pak kalla berencana bertemu dengan pengusaha china, pengusaha indonesia asal china, dan masyarakat indonesia di china. kami tiba di shangri-la menjelang malam. di lobi hotel, saya mendapati banyak pengusaha indonesia keturunan china lalu lalang. ada beberapa dari mereka yang sangat terkenal. ada juga yang setengah terkenal. dan ada juga yang tidak saya kenal. kehadiran ajudan di sekitar mereka membuat saya yakin mereka adalah pengusaha indonesia. ajudan bukannya produk budaya khas indonesia? hehehehehe selain menjumpai banyak pengusaha, teman sekamar saya mengenali ada perempuan-perempuan berani di cafe dekat lobi. tentu saja perempuan-perempuan itu perempuan lokal. kami hanya tersenyum mendapatinya sampai kemudian terkaget-kaget setelahnya. kekagetan berawal dari lorong hotel. saya tidak tahu kenapa perempuan-perempuan berani itu mondar-mandir di lorong hotel seperti hendak mencari sesuatu atau seseorang di kamar tertentu. kami serombongan, kecuali pak kalla dan bu kalla, ada di satu lorong yang sama. dari lorong hotel ini dan dari perempuan-perempuan berani ini, cerita ini selama ini kami simpan dan hanya kami jadikan bahan permenungan. hmmm, begini cara kerja mereka? saya mau pulang dulu merenungkan apa yang saya dapati dan berjanji akan meyambung ceritanya. sepeda telah menanti saya... [caption id="attachment_23878" align="alignnone" width="188" caption="pak kalla dan pak beye saat masih mesra di istana merdeka (2005.wisnunugroho)"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun