Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Yang Berubah (Take Home Pay)

26 Januari 2009   08:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:21 1166 0
ini adalah kisah sukses jika akhirnya terwujud secara paripurna. untuk mewujudkannya secara paripurna, hambatan nyaris tidak ada. yang ada justru pendorongnya: tahun pemilu dan kesediaan pak beye untuk mencalonkan kembali dalam pilpres 2009.

kisah sukses ini terkait dengan gaji atau tepatnya take home pay pegawai negeri sipil golongan terendah seantero negeri. kisah sukses ini akan menjadi berkilau terlihatnya jika dibandingkan dengan kisah gaji yang tidak pernah naik selama lima tahun memimpin negeri.

kisah sukses gaji peenes golongan terendah sudah dikemukakan pak beye dalam paparannya akhir tahun 2008. krisis keuangan global memang menerpa indonesia seperti tsunami. tetapi pak beye mengajak seluruh rakyat tetap optimistis dalam menghadapi.

soal perlunya sikap optimistis itu, pak beye sudah mengawali. kesediaanya untuk mencalonkan kembali adalah simbol dari sikap optimistis itu. sikap optimistis itu didasarkan pada capaian yang dilakukannya selama lima tahun memimpin indonesia bersama pak kalla.

salah satu capaian yang tidak akan banyak memunculkan perdebatan adalah soal take home pay peenes golongan terendah, satu a kalau tidak salah. tahun 2004, saat bu mega masih berkuasa, take home pay peenes golongan satu a rp 674.050 per bulan.

dalam lima tahun ini, take home pay itu akan akan ditingkatkan menjadi rp 1.721.300 per bulan. tahapannya adalah:

pada 2005 masih tetap rp 674.050 per bulan.

pada 2006 menjadi rp 1.000.000 per bulan, atau naik 15 persen.

pada 2007 menjadi rp 1.285.400 per bulan, atau naik 15 persen.

pada 2008 menjadi rp 1.568.000 per bulan, atau naik 20 persen.

dan pada 2009, kenaikannya direncanakan menjadi rp 1.721.300 per bulan, atau naik 15 persen.

tidak hanya itu, gaji ketigabelas yang mulai diberikan pemerintah kepada para pegawainya, para mantan pegawainya, dan kepada dirinya sendiri sejak masa pemerintahan bu mega juga tidak pernah absen diberikan.

pak beye juga tidak pernah melewatkan mengambil gaji ketigabelas ini. bukan. bukan untuk menutup kurangnya anggaran untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. pak beye mengambilnya untuk berderma dan berbagi. itu menurut pak andi.

saya sendiri tidak pernah melihat pak beye mengambil gaji. lagi pula, kalau pak beye harus mengabil gaji, kepada siapa gaji itu harus diambil?

mungkin ke mbak ani untuk kemudian diberikan ke bu ani.

soal kisah sukses ini, siapa yang berhak mengklaim punya jasa jika faktanya pemerintahan lima tahun ini adalah pemerintahan dengan kabinet pelangi.

pak beye? pak kalla? pak kaban? bu meutia? pak suryadharma? pak anton? pak hatta? pak erman?

atau jangan-jangan, kisah sukses itu terutama bukan karena mereka. di samping mereka yang warnanya pelangi, ada juga yang hebat-hebat seperti mbak ani dan bu mari.

panta rei.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun