Diantara tumpukan majalah-majalah bekas dan buku-buku masa kuliah, terselip disana sebuah map warna coklat. Map itu terkancing dengan rapi, bagian luarnya diselimuti debu tebal. Kubersihkan debu yang menempel dan mulai membuka kancingnya. Hatiku bergetar melihatnya, satu bundel surat dengan sampul beraneka macam tampak disana. Surat-surat yang pernah sangat berarti dan mengharu biru perjalanan hidup masa mudaku. Masih bisa kurasakan harum kertasnya dan debar ketika membaca rangkaian kata-kata diatasnya.