Ramadhan,ya beberapa hari lagi akan pergi,beberapa hari lagi akan berakhir,sedangkan kepastian aku ,kau dan kita semua teman tidak ada satupun yang bisa memastikan pertemuanya dengannya lagi,semua sudah mengakui,ustad ustad yang mengisi ceramah di malam taraweh,yang bergantian tiap malam nya ,terutama malam malam terakhir,saudara saudara kurang beruntungpun mengetahuinya
Akan tetapi ada suatu kala dimana aku merasakan ramadhan ini dan sejak 2010 lalu ,seolah berakhir sepenuhnya,seolah sirna sepenuhnya.baik kita akan bicarakan ini,melalui sistematika aneh yang kubuat sendiri
1.Taraaweh bersama
Jamaah di Sekolahku memang kala itu tidak terlalu banyak sebagaimana jemaah Istiqlal di Jakarta,atau bahkan cuma di Masjid Al muttaqin kampungku.Akan tetapi dalam jumlah yang seminim itu,kami melakukan ritual yang sama untuk mengharap ridhonya .Taraweh,dan witir tentunya.
Di Dormitoriku,semua yang telah solat isya'akan berbondong menuju musholla kecil,saking kecilnya sahabat bahkan untuk tahun berikutnya saat adik adikku di Dormitori sudah mulai padat,kami melakukan nya di Pendopo,tempat kami biasanya makan bersama,atau bahkan di pendopo yang biasanya Aku dan saudara lainnya melantunkan syair puisi atau sekedar berlatihan tari dan Drama
Suasana Tarawehnya beragam,Imamnya dari kami civitas Sman pintar yang berada di dormitory,ami bergantian,kadang imamnya adalah guru guru kami.Kapankah siswa jadi imam? ditemukankah di masjid masjid lainnya kini? entahlah ,tapi aku tidak menemukannya.di dormitoryku lah tempatnya teman
Begitupun dengan "ustad student" ustad student adalah sebutan pribadiku mengingat di masjid masjid jarang kutemukan para penceramah muda yang tampil di mimbar mimbar penyampai kebenaran di malam ramadhan,kecuali untuk sebagai penceramah alternatif,tapi di sini kami semua diwajibkan menyiapkan materi ceramah agama,tak jarang bukan hanya kutipaan dari bahasa Arab yang kami gunakan,beberapa diantaranya juga ada student yang menyampaikan ceramah dengan bahasa jepang,Jerman dsb.Sesuai kapasitas dan kreativitas mereka.tentulah ini jarang kutemui selepas tak lagi di dormitory.
Selanjutnya untuk Sahur,
yah,sahur di dormitory punya "taste" tersendiri.kami bergantian membangunkan kawan kawan lain untuk Sahur bareng,ya bersiaplah menantikan menu sahur yang bergantian tentunya.Nah,kalau ada yang beruntung maka menu sahur didapat tambahan dari menu makan berat yang disimpan atau sekedar disipakan untuk disajikan sewaktu sahur,kalau basi?ya gak dimakan donk
Untuk berbuka Puasa
Berbuka puasa disini begitu kental,aku merasakan kota santri yang dilantunkan ulang oleh Syarini dan Anang (sebelum anang menikan dengan ashanti tentunya) benar benar ada disini.Sebelum puasa kami dan rekan rekan lainnya bersiap duduk atau sekedar menantikan Tukang antar nasi dan menu berbuka di pendopo yang sama,atau ada pula yang berbuka diasrama,yang ini kebiasaan aneh dan meleset,bila mengenang kata keberasamaaan yang begitu kental
Kegiatan pun dirasakan berbeda ,bila di dormitory ada duha bersama dan tadarus bergantian,kini setelah kebebasan ku dapati,seolah semua beragam saja cara orang mengisi kegiatan ramadhan,tapi itu lah teman
Aku merindukan suasana ramadhan di Didormitory-ku inti dan maksud pesanku ini teman,oh indahnya