Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Penerapan UU Vs Aktivisme Yudisial: Mencari Keseimbangan dalam Keadilan

28 Mei 2024   23:41 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:05 67 3
Pengertian Penerapan Hukum
Penerapan hukum merupakan proses penggunaan hukum secara objektif dan konsisten untuk menyelesaikan masalah hukum. Hal tersebut melibatkan penafsiran dan penerapan undang-undang oleh hakim dan lembaga peradilan lainnya dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan ini berfokus pada pemahaman yang jelas terhadap undang-undang yang berlaku dan menerapkannya secara konsisten dalam penyelesaian kasus hukum.

Pengertian Aktivisme Yudisial
Aktivisme yudisial, di sisi lain, merujuk pada perilaku hakim yang lebih aktif dalam membuat keputusan dan menafsirkan undang-undang. Proses ini terjadi ketika hakim mengambil langkah-langkah yang ekstensif dalam memperluas kewenangannya atau menciptakan kebijakan hukum baru melalui putusan pengadilan. Aktivisme yudisial sering kali muncul ketika hakim percaya bahwa undang-undang yang ada tidak cukup untuk mengatasi masalah sosial atau ketidakadilan yang mereka hadapi.

Perbandingan Antara Kedua Pendekatan
Pada dasarnya, perbedaan antara penerapan hukum dan aktivisme yudisial terletak pada pendekatan hakim terhadap tugas mereka dalam menafsirkan dan menerapkan undang-undang. Di satu sisi, penerapan hukum cenderung menekankan pada interpretasi yang ketat terhadap undang-undang yang ada, sementara di sisi lain, aktivisme yudisial menunjukkan kecenderungan hakim untuk mengambil inisiatif yang lebih besar dalam membuat keputusan dan memperluas kewenangannya dalam menafsirkan undang-undang.

Salah satu contoh yang mencolok dari perbedaan ini adalah dalam konteks hak asasi manusia. Seorang hakim yang menganut pendekatan penerapan hukum mungkin akan membatasi diri pada apa yang diatur dalam undang-undang dan konstitusi, sementara hakim yang lebih cenderung pada aktivisme yudisial mungkin akan mencoba memperluas perlindungan hak asasi manusia di luar apa yang tertulis dalam undang-undang dengan menafsirkannya secara luas dan progresif.

Dampak Penerapan Hukum
Penerapan hukum yang konsisten dan objektif penting untuk menjaga kestabilan dan keadilan dalam sistem peradilan. Dengan menerapkan undang-undang secara konsisten, masyarakat dapat memiliki keyakinan bahwa mereka akan diperlakukan secara adil dan sama di mata hukum. Penerapan hukum yang kuat juga membantu memastikan bahwa keputusan pengadilan didasarkan pada hukum yang berlaku, bukan pada preferensi pribadi hakim.

Dampak Aktivisme Yudisial
Sementara itu, aktivisme yudisial dapat memiliki dampak yang lebih kontroversial. Di satu sisi, aktivisme yudisial dapat membantu memperbaiki ketidakadilan sosial dan melindungi hak-hak individu yang mungkin terabaikan oleh undang-undang yang ada. Namun, di sisi lain, hal ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran akan kelebihan kekuasaan hakim dan terlalu memperluas peran yudikatif dalam pembuatan kebijakan.

Menemukan Keseimbangan
Menemukan keseimbangan antara penerapan hukum yang ketat dan aktivisme yudisial merupakan tantangan yang kompleks bagi sistem peradilan. Idealnya, hakim harus memiliki keterampilan untuk memahami undang-undang yang berlaku dengan baik dan mampu menafsirkannya secara adil sesuai dengan konteks sosial dan budaya yang berubah. Hal tersebut memungkinkan hakim untuk mengambil keputusan yang tepat tanpa terjerat dalam aktivisme yudisial yang berlebihan. Keseimbangan yang tepat antara penerapan hukum dan aktivisme yudisial dapat membantu memastikan bahwa sistem peradilan tetap efektif dalam memenuhi tuntutan keadilan dan menanggapi perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Selain itu membutuhkan kerja sama antara hakim, pengacara, legislator, dan masyarakat secara keseluruhan untuk memastikan bahwa proses pengambilan keputusan hukum berlangsung secara adil dan transparan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun