Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Perspektif Masyarakat Modern tentang Adanya Pawang Hujan

14 Juni 2022   20:19 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:32 319 1
Perhelatan ajang balap motor internasional, MotoGP, yang digelar bulan Maret kemarin, cukup menggemparkan warganet. Pasalnya, acara yang bertempat di Mandalika, Lombok, tersebut menyoroti adanya seorang pawang hujan yang sedang berusaha menghentikan hujan lebat di area sirkuit pada Minggu (20/3). Sang pawang, Roro Istianti, pun membawa mangkok emas serta memutar pengaduknya ketika mengelilingi lintasan sirkuit dengan pakaian safety sembari tak lupa membacakan doa-doa. Banyak kalangan yang memuji aksi perempuan tersebut sebagai suatu budaya kearifan lokal, namun tak jarang juga yang berkomentar buruk atas dirinya terutama menyangkut tentang metafisika atau kejadian di luar akal manusia. Jika dilihat dalam kacamata filsafat, metafisika merupakan eksistensi suatu hal diluar dari gejala-gejala fisik yang ditimbulkannya, bahkan mengkaji sifat terdalam dari eksistensi itu sendiri (Mustansyir, 1997). Berita pawang hujan kini bergeser dalam bentuk meme, sindiran, lelucon, bahkan makian atau perundungan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jika dilihat dari perspektif warga, maka secara umum akan selalu melihat suatu permasalahan dari perspektif keyakinan masing-masing secara sepihak, tanpa berusaha untuk  berpikir secara objektif dan rasional, alhasil masyarakat luas terkesan menghakimi. Sebenarnya ketika kita mencermati dan berfikir dari sisi keyakinan Mbak Rara yang dimana dirinya merasa memiliki kemampuan indera keenam, maka sah-sah saja kalau Mbak Rara mengklaim dirinya mampu menggeserkan hujan atau bahkan menghalang turunnya hujan. Apakah ketika Mbak Rara benar lantas kita jadi salah? Tentu tidak demikian, karena kita juga benar atas sebab melihat masalah turunnya hujan bukan dari keyakinan Mbak Rara, tetapi dari konsep sains dan bagi  kita umat beragama berdasarkan keimanan kepada Tuhan Sang Pencipta yang mengatur segala yang di langit dan di bumi termasuk hujan..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun