Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Sore hari di Embung Tambakboyo

15 September 2012   12:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25 675 0

Yogyakarta memang penuh dengan daerah yang menarik untuk dikunjungi. Banyak dari tempat-tempat tersebut kurang diketahui oleh khalayak ramai sehingga kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Salah satunya mungkin adalah Embung Tambakboyo. Embung dalam bahasa Jawa berarti waduk, sedangkan Tambakboyo merujuk daerah dimana embung tersebut berada yaitu di Dusun Tambakboyo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Waduk ini dibangun selama 5 tahun dari tahun 2003 hingga tahun 2008. Fungsi utama waduk ini yaitu sebagai cadangan dan resapan air tanah bagi masyarakat Yogyakarta. Seiring dengan perkembangannya banyak warga yang memanfaatkan sebagai sarana rekreasi seperti memancing, jalan-jalan, atau sekedar melepas penat. Masyarakat lokal kota Yogyakarta sendiri ternyata belum banyak mengenal embung tambakboyo. Saya orang Jogja asli juga baru mengenal baru-baru ini saja lewat obrolan dengan seorang teman yang suka memancing. Saya mencoba untuk menanyakan kepada kepada beberapa teman yang lain ternyata juga belum banyak yang tahu. Berangkat dari itu saya mencoba mencari-cari info tentang Embung Tambakboyo lewat pencarian google dan akhirnya lokasi ketemu. Dari info yang didapat embung berada 500 m di sebelah utara perempatan UPN Ringroad. Pejalanan memakan waktu selama lebih kurang setengah jam dari Timoho. Setelah sampai di jalan utara perempatan UPN agak bingung juga akan lokasi embung yang harus masuk lewat perumahan warga. Tulisan lokasi menuju embung juga kurang nampak yang menandakan kurangnya perhatian dalam mewujudkan embung sebagai daerah rekreasi. Setelah beberapa saat terbingung-bingung dengan lokasi embung akhirnya sampai juga di tempat pemungutan retribusi masuk. Sangat murah untuk kantung mahasiswa dengan manfaat yang didapat yaitu hanya sebesar Rp.2000 untuk satu motor. Setelah masuk saya agak takjub melihat waduk yang cukup luas ada di sekitar keramaian jogja. Saya sangat menyayangkan kenapa lokasi yang cukup potensial ini seolah kurang mendapat perhatian dari pemerintah dalam sektor pariwisata. Setelah masuk embung saya berkeliling menggunakan sepeda motor mengitari embung. Tampak beberapa orang sedang jogging santai, muda-mudi yang sedang asyik becanda, dan tampak pula beberapa orang yang sedang asyik dengan kailnya. Satu sama lain sibuk dengan aktivitasnya sendiri-sendiri tanpa mengganggu sehingga menambah keharmonisan di sekitar embung. Setelah satu putaran mengelilingi embung dengan motor, saya tertarik melihat bapak-bapak sedang memancing. Saya parkir motor dan terjadilah dialog singkat, Saya:” Udah dapet berapa Pak ikannya? Si Bapak:” Ini dapet 7 ekor mas, ikannya disini susah-susah. Kelihatan banyak tapi gak mau makan. Apalagi angin-nya gede bikin senarnya terbang-terbang. “. Saya:”Umpannya pakai apa Pak?” .Si Bapak,”Ini mas, pakai lumut, kalo pakai pelet susah, di sini banyak nila-nya. Kalau mau beli lumut itu di gubug sebelah utara itu mas keliatan dari sini, paling cuman dua ribu udah dapet banyak banget segini (sambil menunjuk kaleng cat tembok ukuran 5 kilo-an)”. Takut mengganggu konsentrasi si-bapak yang lagi mancing itu saya pun pamitan pada bapak tersebut. Saya habiskan waktu sore itu menikmati suasana di pinggir embung yang sangat menakjubkan sambil menyesal dalam hati,”Kenapa tadi gak sekalian bawa pancing, hehehe”. Berikut ini beberapa foto yang sempat saya abadikan dari lokasi Embung Tambakboyo :

Si-bapak lagi mancing

Sumber : http://www.jogjatrip.com/id/750/0

http://www.iftfishing.com/fishing-guide/spot/embung-tambakboyo

Dari :

http://wirawancandrasanjaya.blogspot.com/2012/09/sore-hari-di-embung-tambakboyo.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun