Ranjang ini baru saja usai berderik, peluh dan desah telah berlalu. Abbi memeluk erat tubuhku yang masih berada diatas dadanya yang bidang. Dua kulit anak Adam menyatu dalam sebuah ritual penetrasi, melepaskan ‘bisa-bisa orgasme’. Sebuah tangan kekar dengan gerakan lembut menekan punggungku, gerakannya mengalir dari tengkuk hingga ke tulang ekor.