22 Oktober 2013 11:05Diperbarui: 24 Juni 2015 06:11940
Kata bapak kalau jadi wanita itu kayak bunga mawar. Tau bunga mawar? Iya, bunga yang identik sama wewangian. Sekelompok sama cendana dan melati. Kata bapak bunga mawar itu harum. Lalu aku tanya kenapa bapak memilih bunga mawar, bukan bunga-bunga yang lain, bukan melati atau cendana. Kata bapak mawar itu bunga harum yang punya duri. Lalu bapak tanya apakah aku tau bagaimana rasanya kena duri. Aku jawab rasanya sakit. Jadi kalau memetik mawar harus hati-hati, kan? Tanya bapak lagi. Bapak bilang mawar itu indah, kata bapak juga madu di dalam bunga mawar adalah madu paling manis. Kemudian aku bertanya mengapa mawar menggugurkan mahkota bunganya, padahal mawar tau kalau dirinya indah. Lalu bapak jawab, mawar itu mengorbankan dirinya untuk mawar selanjutnya yang mau tumbuh. Dia akan menggugurkan mahkota bunganya. Jadi dia tetap sederhana. Tapi harumnya akan tetap terkenang. Lalu bapak tertidur dan aku memandangi langit-langit kamar. Ya, kata bapak 10 tahun lalu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.