Dia datang sendiri. Berkendara roda dua. Kami menyebutnya honda. Walau mereknya yamaha atau suzuki. Terkadang dia datang mengenderai mobil. Lelaki kekar berkulit gelap ini mengenakan jaket. Seperti kebanyakan lelaki di sini. Setelah memarkirkan hondanya, dia mengucap salam sambil mengangkat tangan. Menyalami enam orang yg sudah duduk terlebih dahulu di warkop yg kini disebut cafe.
KEMBALI KE ARTIKEL