Namun pada kenyataannya, pedagang di pasar tradisional enggan menggunakan QRIS karena terkait dengan metode penjualan titip barang atau konsinyasi yang mengharuskan mereka menyetor uang pada hari yang sama kepada pihak yang menitipkan barang. Pasar tradisional masih menghadapi kesulitan dalam menjalin kerjasama dengan pemasok besar, sehingga pedagang pasar bekerja sama dengan petani atau pelaku usaha mikro yang membutuhkan penghasilan untuk disetor pada hari yang sama. Selain itu, meskipun QRIS memiliki manfaat yang sangat besar, namun tidak terlepas dari risiko. Salah satu risiko utama yang dihadapi oleh UMKM adalah gangguan sistem akibat koneksi internet yang kurang stabil. Pun, penggunaan QRIS juga dapat berpotensi mengurangi pendapatan UMKM karena adanya potongan biaya MDR dan biaya admin saat melakukan penarikan saldo usaha.