Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Selamat Datang Pemimpin RI, Jokowi-JK

18 Juli 2014   00:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:02 423 6
NYARIS tidak ada keraguan atas hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan nomor urut 2, Capres Joko Widodo-Cawapres Jusuf Kalla. Hasil audit terhadap lima lembaga survei penyelenggara Pilpres 2014 itu, menunjukkan tidak ada yang salah dalam proses lahirnya angka yang memenangkan Jokowi-JK itu.

Demikian hasil audit Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi), terhadap lima lembaga survei yang menyidangkan data untuk kemenangan pasangan Jokowi-JK. Hasilnya, menurut Persepi, semua proses dan metodelogi tidak melanggar.

Lembaga survei yang telah diaudit itu, Centre for Strategic and International Studies(CSIS)-Cyrus, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Lalu, Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik Indonesia, Populi Center dan Pol-Tracking.

Sebaliknya, Dewan Etik Persepi memutuskan mengeluarkan Jaringan Suara Indonesia (JSI) serta Pusat Studi Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dari keanggotaan Persepi. Keputusan itu bagian dari pengumuman hasil audit terhadap delapan lembaga survei anggota Persepi.

Seperti dikutip dari berbagai online, Rabu (16/7), anggota Dewan Etik Persepi, Hari Wijayanto, mengatakan, dengan tidak memenuhi panggilan untuk mempresentasikan hasil quick count, Dewan Etik Persepi menganggap JSI dan Puskaptis, tidak memiliki iktikad baik mempertanggungjawabkan kegiatan ilmiah yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Dewan Etik Persepi memutuskan JSI serta Puskaptis telah melanggar kode etik dan karena itu dikeluarkan dari keanggotaan Persepi.

"Kalau prosesnya ilmiahnya saja mereka tidak mau buka, bagaimana kita percaya dengan hasilnya? Kita akan kasih rekomendasi, namun KPU yang berwenang mencoret dari daftar lembaga survei atau tidak,” kata Prof Hamdi Muluk, anggota Dewan Etik Persepi.

Dengan demikian, seharusnya tidak ada keraguan atas hasil hitung cepat lembaga survei yang memenangkan pasangan Jokowi-JK itu. Mereka rata-rata mengunggulkan Jokowi-JK (lebih dari 52%) atas pasangan Prabowo-Hatta (47% lebih).

Di sisi lain, hasil hitung cepat JSI dan Puskaptis menunjukkan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Hatta unggul dengan selisih 1%-2% suara.

Memang, semua pihak bersabar menunggu hasil , yang akan dikeluarkan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), 22 Juni mendatang. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU yang berhak menetapkan pemenang Pilpres, 9 Juli 2014.

Hasil hanyalah proses ilmiah, yang dipakai lembaga survei dan disiarkan oleh media massa, untuk memenuhi hasrat keingintahuan masyarakat atas hasil pemilu. Seyogyanya, semua pihak tidak perlu alergi terhadap hasil hitung cepat, apapun hasilnya.

Yang kita kutuk kalau lembaga survei memanipulasi data, sampai semua proses dan metodeloginya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mengutip hasil audit Persepi, selain melihat rekam jejak sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan Capres Joko Widodo-Cawapres Jusuf Kalla, hasil akhir sudah bisa kita tebak. Tanpa mendahului takdir Tuhan, Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Selamat datang pemimpin Republik Indonesia yang baru, Jokowi-JK.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun