Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan
Indah Berbagi dan Memberi serta
Ketika Ramadhan Hampir Berlalu. Di kedua tulisan itu, saya menceritakan tentang pengalaman berbagi kepada sesama yang membuat
happy. Di tulisan pertama, saya menuliskan pengalaman ketika memberikan beberapa barang-barang yang saya miliki kepada beberapa orang mahasiswa di Groningen karena saya tidak membutuhkan lagi. Kepindahan saya ke tempat yang baru di sebuah flat bersama dengan orang Belanda, membuat saya tidak membutuhkan barang-barang yang selama ini saya pakai, seperti
microwave, rak buku, rice cooker, jemuran pakaian dan rak sepatu. Di tulisan kedua, saya bercerita mengenai Bapak Kost saya yang baru, E. Scholten yang adalah seorang Belanda. Namun, di balik kisah berbahagia melalui memberiĀ di atas, ada ujian yang harus saya hadapi. Ujian kesabaran.
KEMBALI KE ARTIKEL