sudah merupakan hukum sebab-akibat, jika kenaikan BBM akan dibarengi dengan kenaikan barang-barang komoditi yang dibutuhkan masyarakat. maka dengan itu dipastikan kita butuh pemimpin yang memiliki stratregi khusus untuk menekan pergolakan harga-harga sehingga tidak menekan dan menjadi beban berat.
bagi kalangan atas-menengah, pasti tidak akan terlalu signifikan terasa imbas dari kenaikan BBM. tapi bagi kalangan bawah bagaikan serangan tsunami yang dhasyat menyentuh sendi-sendi kehidupan. kepanikan dan keresahan di tengah masyrakat harus bisa diredam sebaik mungkin.
jadilah pemilih yang cerdas, saya tidak akan mengarahkan tulisan saya pada kubu tertentu, tapi saya berharap para pembaca kompasiana dapat memperhatikan skill setiap pasangan capres-cawapres dalam menyelesaiakan permasalahan ketika kebijakan kenaikan BBM itu diketuk pali oleh pemerintah dan DPR.
rasanya tidak perlu diributkan terlalu dalam lagi tentang siapa-siapa saja pendukung dibelakangnya, melainkan kita fokus kepada pasangan capres-cawapres . dikarenakan segala kebijakan pemerintah benar-benar ditentukan oleh mereka ketika memimpin pemerintahan.
pilihlah presiden yang benar-benar setiap keputusan jangan mengandung kontoversi yang besar dan membesar di tengah-tengah masyrakat. setiap keputusan harus diturut setakan penanganan solusi atas permasalahan negatif yang akan timbul
kedua calon pasangan janganlah di identikan siapa malaikat dan siapa setan nya.. mereka hanya manusia biasa yang punya kesalahan dan kebaikan. tapi yang menjadi titik perhatian semua rakyat indonesia ialah, siapa yang lebih banyak berbuat kebaikan jika dibandingkan dengan kesalahan nya.
kembali ke topik awal , pelajari baik-baik dan secara seksama siapa yang mampu kendalikan dari efek negatif kenaikan BBM tahun depan.