Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Humor dan Cerita Ringan Tentang Hantu, Cakra Manusia, dan Rutan Pondok Bambu

15 Januari 2010   23:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:26 3120 0

Pada suatu hari Kamis malam Jumat Kliwon Adul salah satu hansip di Negeri Ngotjoleria sedang melaksanakan ronda keliling kampung Ngocol. Pada saat melewati suatu taman bunga warna-warni yang saat itu sepi, ia merasakan harum bunga yang lebih dan tidak seperti biasanya. Beberapa saat kemudian ia melihat seorang gadis cantik, maka keluarlah jurus iseng bin jail untuk merayu si cantik namun betapa terkejutnya sang hansip pada salah satu kesempatan melihat si cantik mukanya berubah jadi polos tanpa ada mata, hidung dan mulutnya… pada pikirannya langsung terbesit: ini pasti hantu… ya ini hantuuuuu… tanpa pikir panjang dirinya langsung ambil jurus langkah seribu alias kabuuurrrr !!!

 

Di tengah jalan, ia bertemu pedagang nasi goreng…. Lalu dengan terbata-bata ia ceritakan bahwa ia telah ketemu hantu. “Ba…ng  ta taa… di   sa…sa…ya    ke kee tee…mu…”    Tenang Bang Adul, emangnya ada apa?  Ketemu siapa?? , ujar tukang nasi goreng menenangkan Adul, sambil memberi minum air putih.  Setelah agak tenang, Adul meneruskan ceritanya bahwa dia bertemu seorang gadis cantik yang sempat dia godain.  “Tapi Bang, saya ngga nyangka tiba-tiba wajahnya….. “ Kenapa wajahnya Bang Adul ?  “Anu Bang mukanyaaa….”  Iyaaa… kenapaaa mukanya ??   Aduuuh… itu… anu… mukanyaaaa…”  Mukanya pasti cantik khan, kata tukang nasi goreng menegaskan.  “Boro-boro cantik, tiba-tiba mukanyaaa… berubah jadi polos !!!”  Haaah… polos gimana Bang Adul ???  “Yaa… polos ngga ada apa-apanya !!!” Oh begitu…!!!  Tiba-tiba si tukang nasi goreng memegang wajahnya… lalu kemudian melepaskannya seolah ia memakai topeng…. Dan yang terlihat adalah muka yang tanpa wajah…

 

Dan Adul pun terperangah kaget bukan kepalang….. “Haaah…… han…han..tuu….. kabuuuuuurrrrrr….”

Sesampainya di rumah… dengan tergopoh-gopoh… Adul langsung menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya… kepada sang istri, yang mendengarkan dengan penuh perhatian.

Pada akhirnya, ia mengeluh dan mengumpat dengan penuh kekesalan:

“Sungguh mengherankan… sungguh kesal dan menakutkan… malam ini, bisa ketemu hantu tanpa wajah sampe 2 kali…  Bu… bayangkan 2 kali !!!”

Sudahlah Pak… tenang… tenaaang !!!  Emangnya wajahnya seperti, apa sih ??? “Yaa… itu lho Buuu….. Wajahnya tanpa muka dan mukanya tanpa wajah…. Alias benar-benar polos !!!”

Tiba-tiba orang yang dia ajak bicara dan dianggap sebagai sang istri, langsung memegang wajahnya… lalu melepas topeng mukanya… sambil berkata:  “Oooh… jadi mukanya seperti ini…!!!” Sambil menunjukkan wajah tanpa muka alias polos…..  Dan Adul pun langsung jatuh pingsan…. Gubraaakkkk !!!

 

Kasihan deh si Adul. Pernahkah anda bertemu atau merasakan kehadiran hantu di sekitar anda ? Ayo kita berbagi cerita !!!

 

Suatu saat, sewaktu sedang melakukan ‘ritual’ olah raga jalan kaki pagi di pegunungan, Penulis bersama dua teman memutuskan berjalan pada salah satu bukitnya. Mungkin ketinggiannya sih ngga seberapa…cuma sekitar 50an meter. Setelah berjalan menelusuri jalan setapak dan anak tangga yang cukup banyak, kami pun sampai di puncak bukitnya. Ternyata disana ada satu bangunan utama yang tidak seberapa besar, namun ada kuburannya !!! Dan di sekitar bangunan juga terdapat belasan makam yang berjajar rapih. Tidak berlama-lama, kami pun langsung turun, namun terasa kaki ini kaku seolah ada sesuatu yang menahan langkah kaki. Setelah berpasrah diri sambil berdoa dan teringat dengan  olah raga yang pernah diikuti dan melakukan ‘konsentrasi Sinergi’, akhirnya kami bisa selamat sampai di bawah.

 

Rupanya, bukit yang kami kunjungi merupakan salah satu ‘tempat keramat’ yang sering didatangi ‘pengunjung khusus’ terutama pada setiap malam Jumat kliwon, biasanya sampai menginap, mungkin untuk melaksanalan ‘lelaku’ khusus agar keinginannya bisa terkabul.

 

Pada kesempatan lainnya, saat berlibur di suatu rumah peristirahatan di sekitar Puncak, saat ke luar pintu belakang, tiba-tiba bagian kanan muka penulis terasa ada angin dingin menampar perlahan diikuti dengan keadaan lampu pijar di teras bekakang yang berkedip dan tiba-tiba langsung mati. Saat itu langsung sudah terasa memang ada ‘makhluk halus’ yang ingin coba-coba menunjukkan keberadaannya. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, setelah beberapa saat melihat situasi, akhirnya penulis masuk kamar mencoba berpasrah diri mohon kepada Yang Kuasa agar segala energi negatif yang ada di sekitar vila disingkirkan, dilanjutkan melakukan meditasi ala Sinergi sambil membayangkan vila tersebut dikunci dan dikelilingi oleh energi positif.  Setelah selesai dan coba melihat ke belakang, sungguh ajaib si lampu pijar sudah kembali menyala. Suatu hal yang kebetulan terjadi, terima kasih ya Tuhan.

 

Menurut guru Sinergi yang saya panggil Mas Joyo, konsentrasi ala Sinergi membuat tubuh kita menjadi lebih panas terlindung oleh energi positif yang tak mungkin didekati ‘makhluk halus’. Alam kita pun berbeda. Jika dilihat dari teori Yin-Yang, alam makhluk halus ini termasuk Yin (dingin = alam kuburan) dan manusia masuk alam Yang (panas = alam kehidupan). Tapi manusia kadang-kadang secara sengaja dan tidak sengaja ‘bertemu’ dengan alam mereka. Secara sengaja dengan melakukan ‘lelaku khusus’ untuk tujuan tertentu, secara tidak sengaja jika pikiran kosong alias banyak bengong sehingga mendekati frekuensi gelombang alam mereka dan bisa menyebabkan fenomena kesurupan.

 

Tapi kita pun jika mau, bisa berkomunikasi bahkan melihatnya jika cakra mata ketiga (Cakra Ajnya) telah terbuka dan kita bisa ‘mengkondisikan diri’ berada pada gelombang yang kurang lebih sama dengan yang dimiliki si ‘makhluk halus’ ini. Hal ini bisa dicontohkan seperti kita menyetel radio atau televisi, jika frekuensi gelombangnya bisa disetel dengan pas dan tepat, maka  kita bisa mendengar suara dan melihat gambar yang sedang disiarkan. Pernah terpikir juga sih, agar Mas Joyo mau membukakan Cakra mata ketiga ini, tapi setelah dipikir-pikir lagi buat apa bisa melihat makhluk yang konon bentuk rupanya bisa jelek dan rusak ngga karuan. Ngga jadi deh hehehe…

 

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh Cakra Utama (Major Chakra) yang terdiri dari: 1. Cakra Dasar (Root/Basic Chakra) Terletak diujung sumsum tulang belakang (dekat tulang Coccygeus), merupakan pusat energi yang dapat menyebar kesetiap Cakra didalam tubuh manusia 2. Cakra Pusar (Sacral Chakra) Terletak di daerah pusar. 3. Cakra Pankreas (Solar Plexus Chakra), terletak di daerah Pankreas. 4. Cakra Jantung depan dan belakang (Hearth Chakra) terletak di daerah jantung. 5.Cakra Tenggorokan (Throat Chakra) terletak di daerah tenggorokan. 6. Cakra Ajnya (Third Eye Chakra), terletak didaerah antara kedua alis. 7. Cakra Mahkota (Crown Chakra) terletak di ujung ubun-ubun yang merupakan pusat inti kesadaran tertinggi yang ada di tubuh manusia.

 

Kata "cakra" berasal dari bahasa Sanskerta yaitu roda energi, yang merupakan gerbang tempat keluar masuknya energi dari dan ke dalam diri manusia. Manusia melakukan pertukaran energi dengan alam semesta lewat cakra-cakranya. Ketika manusia membutuhkan energi dari alam semesta, maka energi itu masuk melalui cakra-cakra manusia. Ketika manusia mengeluarkan atau mengirim energi ke alam semesta, maka energi itu keluar dari tubuh manusia melalui cakra-cakranya, yang sebenarnya berjumlah ribuan cakra-cakra kecil lainnya.

 

Sebagai penutup, agar tidak tegang dengan cerita yang ‘seyem-seyem’ neh, ada bonus cerita tentang operasi tibum untuk menertibkan para kupu-kupu malam di suatu lokasi dekat rutan Pondok Bambu. Jadi ini juga cerita tentang HANTU alias HA-jat NTU-tuh tentang esek esek, hehehe.

Mumpung masih ‘anget’ pembicaraan tentang berubah fungsi-nya penjara yang sering diidentikkan dengan istilah ‘hotel prodeo’ yang baru-baru ini bisa disulap jadi kamar senyaman hotel beneran tanpa kata ‘prodeo’.

 

Alkisah, ada beberapa wanita muda yang terjaring operasi tersebut sedang didata sambil berbaris. Melihat para wanita berbaris, seorang nenek tua bertanya kepada orang yang menonton disana, ada apa ?

Lalu dijawab sekenanya oleh seorang yang iseng: ada pembagian permen dan coklat, nek !

Terdengar petugas mulai memanggil satu persatu: si A terbukti… masuk Pondok Bambu, si B terbukti…. masuk Pondok Bambu dan seterusnya, sampailah giliran si nenek… petugas pun bingung, dan langsung bertanya: “Emangnya nenek masih bisa ???” Dan dijawab oleh si nenek dengan santai….. Kalu cuma emut-emut dan isep-isep aja sih, nenek pasti masih bisa, cucu !!! Seraya terkekeh hehehe….

 

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat sekaligus menghibur.

Salam Kompasiana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun