Kopi telah habis kunikmati. Kenangan masa lalu masih setia menari. Aku masih duduk terjaga, menanti pagi, menyapa mentari. sebenarnya aku lebiih suka malam tak berakhir. Menghabiskan segelas kopi, berbicara bersama kenangan, mendengarkan sunyi, lalu bernyanyi bersama sepi. Tapi malam tetap akan berakhir, mendinginkan gelas yang tak lagi berisi, memaksa kenangan itu untuk pergi, dan memaksaku beranjak berdiri.
Sebagaimanapun aku berusaha beranjak pergi, mimpi itu memanggilku kembali. Segelas kopi itu seolah tak berarti. Aku menyerah, mimpi telah menyelimutiku pagi ini. dan tentu saja tak ada mentari yang kusambut dengan langkah kaki.