Ada ribuan kalimat di dalamnya, tapi jiwanya mati, tak terbaca. Ia hanya menjadi pajangan hina oleh debu dan kutu. Peta-peta kehidupan di dalam menjadi tak berarti dan mati di dalam kubangan sampah. Tangan yang dulu menulisnya dengan cinta, tak pernah tahu anaknya menderita. Harapan dan cita-cata yang dituangkan hangus tanpa sisa, tak berguna.
KEMBALI KE ARTIKEL