pelayan-pelayan istana yang ada di Istana Lieben.
Selain merupakan seorang pelayan istana , Larry juga merupakan sosok
sukarelawan dalam mengikuti perang dan membantu orang yang terkena
musibah.
Karena kebaikan dari dirinya, Larry sangat disukai oleh para pelayan
maupun pekerja-pekerja yang ada di dalam Istana Lieben.
Setiap harinya pasti ada segerombol wanita-wanita yang membicarakan
sosok Larry, para wanita-wanita sangat mengagumi sosok Larry yang
ramah, bertanggung jawab, rajin serta disiplin.
Larry juga sering memberikan pencerahan kepada teman-temannya sewaktu
teman-temannya sedang dalam tekanan pekerjaan maupun dalam hal cinta.
Meskipun banyak wanita yang menyukai Larry, Larry masih berstatus
single. Karena Larry sangat pemilih dan sangat setia dalam mencari
pasangan.
Dulunya Larry juga pernah berpacaran dengan seorang permaisuri yang
bernama Erica. Sewaktu berpacaran dengan Erica. Larry sangat perhatian
dan pengertian kepada Erica, tetapi sayangnya Erica tidak bisa
membalas dengan baik apa yang dilakukan Larry.
Erica malah berselingkuh dengan seorang panglima yang merupakan
sahabat dari Larry sendiri. Larry pun sedih setelah mengetahuinya.
Sejak saat itulah, Larry menjadi orang yang sangat pemilih dalam hal
mencari pasangan.
Tetapi setelah 2 tahun dari kenangan pahit itu. Larry kemudian jatuh
cinta kepada seorang putri rajanya. Putri rajanya sangat cantik,
mempesona, anggun dan murah hati.
Semua panglima kerajaan juga ingin meminang putri raja itu yang
bernama Jennice. Jennice memang sangat baik terhadap anggota-anggota
kerajaan, meskipun cantik Jennice tidak sombong dengan kecantikannya.
Dan pada saat itu, Larry jatuh cinta kepada Jennice. Jennice dan Larry
memang sering berbincang-bincang. Jennice sangat sering curhat kepada
Larry.
Jennice tidak pernah memandang rendah pekerjaan Larry yang cuma
sebagai pelayan istana. Itulah yang membuat hati Larry tergerak untuk
membuka hatinya mencintai orang lain selain Erica yaitu Jennice.
Suatu malam Jennice mengunjungi Larry untuk mencurahkan isi hatinya
tentang sesuatu.
' Tok-tok . Bolehkah saya masuk ke dalam? ' Tanya Jennice dari luar
pintu kamar Larry.
' Boleh, silahkan saja. ' Balas Larry dari dalam kamar.
Ketika Jennice masuk, Larry sangat terkejut. Karena pada malam itu
Jennice sangat cantik.
Larry bertanya : ' Ada masalah apa tuan putri? Kenapa tuan putri
tiba-tiba mencari saya ? '
Jennice pun membalas : ' Tidak apa-apa, saya hanya ingin berbincang
denganmu Larry '.
' Saya merasa saya sangat kaku dan dikekang terus - menerus oleh ayah
saya , peraturannya sangat banyak dan selalu mengikat saya seperti
burung di dalam sangkar, Larry '
Larry pun membalas : ' Jennice, dirimu harus bertahan di istana ini.
Karena kelak istana ini akan diteruskan olehmu. Dirimu harus bersabar
'
Jennice pun menjawab lagi : ' Tetapi saya hanya ingin bebas dan
menikmati kehidupan di luar istana. Yang saya impikan dalam hidup ini
hanya ingin bersama seseorang yang kucintai yang merupakan teman
bicaraku yang setia mendengar isi hatiku setiap kalinya '.
Setelah Jennice berkata seperti itu, Jennice meninggalkan kamar Larry
dan berlari menuju kamarnya.
Larry pun duduk merenung dan memikirkan apa yang dikatakan Jennice
barusan kepadanya.
' Mungkinkah seorang putri raja mencintai saya? '
' Mungkinkah juga seorang raja akan menyetujui hubungan putrinya dengan saya? '
Larry pun membaringkan dirinya di tempat tidur dan dengan perasaan
senang Larry pun tertidur di atas tempat tidurnya.
Keesokan paginya , Larry pun mengerjakan pekerjaannya sehari-hari
sebagai pelayan istana. Tiba-tiba , Jennice muncul di hadapan Larry.
Larry yang terkejut akan kehadiran si Jennice, lalu Larry menyapa : '
ada apa denganmu Jennice ' ?
Jennice membalas : ' tidak, saya hanya ingin melihat dirimu bekerja '
Lalu Larry pun menarik tangan Jennice di sebuah ruangan dan berkata :
' Apa yang dimaksud kamu semalam, apakah itu saya? '
Jennice hanya diam dan tidak berkata apapun, lalu Larry mengatakan
lagi : ' Jika benar, saya juga mencintaimu putri. Saya sudah lama
mencintai anda, tetapi saya tidak berani untuk mengungkapkannya '
Jennice membalas : ' iya itu benar, saya juga sangat mencintaimu
melebihi apa yang ada di istana ini '
Tetapi tiba-tiba muka Larry sedih dan bertanya : ' Apakah sang raja ,
ayahmu akan menyetujui hubungan kita berdua? '
Jennice pun membalas dengan tersenyum : ' Tentu saja, karena ayahku
sangat menyayangi saya dan selalu menuruti apa keinginan saya '
Setelah mendengarkan perkataan itu , Larry sedikit lega. Tetapi di
dalam hatinya masih ada ketakutan yang menghantuinya.
Jennice pun berkata : ' Baiklah Larry, nanti malam saya akan
mengatakan kepada raja persoalan ini '
Larry membalas : ' baiklah tuan putri ( sambil melebarkan senyumnya )
Jennice pun meninggalkan Larry, sedangkan Larry melanjutkan pekerjannya.
Malam yang dinanti pun tiba, Jennice pun menghadap sang raja ayahnya.
' Bapa, bolehkan saya bicara '
' Silahkan saja nak , apa yang ingin kamu bicarakan? ' Balas sang raja.
' Saya ingin mengatakan kepada bapa, bahwa saya jatuh cinta kepada seseorang '
' Siapakah itu nak? Apakah seorang panglima? ' Tanya si raja
' Bukan, dia adalah seorang pelayan istana kami yang bernama Larry ,
saya ingin bapa menyetujui hubungan kami '
' Tidak bisa ! Saya tidak akan pernah menyetujuinya , besok pagi Larry
akan menghadap ke saya, karena sudah sangat lancang ' jawab sang Raja
dengan marahnya.
Jennice pun berlari keluar dari kamar istana dan menuju kamar Larry.
Di sisi lain, Larry sepertinya sudah tahu benar bahwa raja tidak akan
menyetujui hubungannya dengan sang putri. Larry pun menulis sebuah
surat untuk Jennice dan menyelipkannya di sebuah album foto Jennice.
Jennice pun tiba di kamar Larry, dan membuka pintu kamar Larry yang
tidak dikunci.
' Larry, Larry . Kamu harus pergi dari istana , kalau tidak besok kamu
akan dihadapkan ke raja '
' Pergilah Jennice, saya tidak akan meninggalkanmu. Hari ini akan
menjadi hari yang indah untuk saya dan akan terukir kenangan ini '
(sambil menggandeng Jennice keluar dari kamarnya )
Jennice sangat terharu mendengar perkataan Larry dan juga sedih karena
apa yang akan dihadapi Larry besok.
Pagi pun tiba, Larry dijemput oleh pengawal-pengawal raja untuk
berhadap kepada raja. Larry pun sudah terlihat sangat siap untuk itu.
Tibalah di hadapan raja, Larry tunduk dan berlutut di hadapan raja.
' Apa yang membuatmu begitu lancang untuk mencintai putri saya ? '
Tanya raja dengan nada keras.
' Manusia hidup karena cinta, saya juga hidup untuk cinta, cinta saya
kepada putri merupakan keberanian saya untuk menghadap raja '. Jawab
Larry dengan bijak.
' Kalau begitu, apakah kamu bersedia dihukum mati karena cintamu dengan putri? '
' Itu sudah menjadi konsekuensi saya, hidupku adalah pengorbanan
cintaku kepada putri. '
' Baiklah ! Pengawal ! Bawa pelayan ini ke pemancungan ! Saya akan
menghukum mati dirinya! '
Mendengar perkataan itu, Jennice menangis dan memohon agar ayahnya
mengampuni Larry dan membiarkannya tetap hidup.
Tetapi karena keputusan raja sudah bulat, Larry dibawa ke pemancungan.
Kepalanya akan dipancung karena melanggar hukum istana yang tidak
boleh terjadi kisah percintaan antara putri dengan golongan bawah
seperti pelayan.
Sebelum dipancung, raja memberikan kesempatan untuk Larry berbicara
dengan Jennice.
Larry pun mendekati Jennice serta menggengam tangan Jenice dan berkata
: ' jagalah dirimu baik-baik disini. Jangan mengulangi kejadian ini
lagi. Biarlah saya yang menjadi terakhir dari hal ini '
Jennice nangis dan menyesal atas semua itu , dan Larry menarik
tangannya dari Jennice : ' Selamat tinggal wanita idamanku , mungkin
bukan kehidupan ini cinta kita akan bahagia '
Lalu Larry pun dipancung. Setelah 3 hari Larry dipancung, Jennice
pergi ke kamar Larry untuk mengenangnya serta membuka album fotonya
yang ada pada Larry.
Sewaktu membuka album foto itu, Jennice menemukan selembar kertas yang
merupakan surat yang ditulis Larry sebelum dipancung. Jennice pun
membukanya dan membacanya.
Dear, my beloved
Maybe this life isn't the happiness of our love. I will take all the
consecuent. Tomorrow, i will be kill. But.. Don't worry. After i die,
however i'm in heaven, i'm waiting you, i always love you forever dan
ever. Nobody can change you in my heart. You are the last memory that
i keep! Take care yourself. I ♡ you more than everything that i ever
had in the earth ! Goodbyee.
Sincelery,
Larry
Jennice sangat menyesal dan mengatakan ' I love you too, Larry '
dengan teriakan histeris.
Pada saat teriakan histeris itu, Larry memperlihatkan dirinya kepada
Jennice dan tersenyum. Setelah hari itu, Jennice terlihat mogok makan
dan lama-kelamaan, kondisi Jennice semakin melemah dan sakit parah.
Raja sangat sedih dan menyesal atas keegoisannya membunuh Larry. Raja
meminta maaf kepada putrinya. Tetapi karena sudah sangat lemah kondisi
Jennice, tabib-tabib istana pun tidak sanggup mengobatinya lagi.
Lalu Jennice pun meninggal dunia, raja sangat menyesal atas kepergian
Jennice dan tidak bisa menerimanya.
Kuburan Jennice dikubur juga beserta kepala dan badan Larry sebagai
permintaan maaf sang ayah kepada putrinya dan berharap mereka
berbahagia di surga.
Apakah benar Larry menunggu Jennice di surga?
Setelah meninggalnya Jennice, Jennice pun bertemu dengan Larry di
sebuah gerbang di khayangan.
Larry berkata : ' Mengapa kamu kesini ? Bukankah dunia adalah duniamu ? '
Jennice membalas : ' Tidak saya sudah meninggal, saya kesini untuk
bertemu denganmu.
Larry menjawab : ' saya masih mempunyai tugas, saya tidak bisa
menemanimu di surga '.
' Kenapa? ' Tanya Jennice terkejut.
' Saya berada di neraka dan jika saya ingin kembali ke surga, saya
harus menyelesaikan hukuman saya di neraka, dan setelah saya selesai,
saya akan menemuimu di surga. '
Larry pun meninggalkan Jennice, Jennice memasuki pintu surga yang
begitu indah. Hari demi hari Jennice menunggu Larry.
Tiba-tiba suatu hari Larry muncul di hadapan Jennice .
' Saya sudah kembali, dan mulai saat ini saya akan menemanimu setiap
saat Jennice. Saya mencintaimu '.
Jennice terlihat bahagia sekali, begitu juga dengan Larry.
Dan akhirnya mereka berdua hidup berbahagia disana.
- The End -
Penulis : Willy Levon