Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dan Mereka kini Tiada

20 November 2013   13:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:54 39 0
Matahari bersembunyi di tengah gelapnya awan hitam

terkadang mengintip sambil menyebarkan senyum cahaya

hanya terkadang senyumnya tak sampai hangatkan bumi pertiwi

Bumi pun hanya mendongak ke atas sambil berharap

//

Manusia manusia pun berdoa

Untuk segala kegaluan yang terjadi di atas mereka

berharap tak akan terjadi sesuatu

yang kan buat mereka terus menerka nerka

//

Pikir terus berputas melihat angin bertiup perlahan

menyusuri awan yang bergerak pelan

memandang dan terus berharap

untuk hal yang tak bisa di pastikan

//

Dan langitpun menangis

melihat hitam saling beradu

mengejar dan dikejar sepoy angin

hingga awan bergerak dan berputar

//

Manusia manusia kini berlari

mencari atap untuk mereka bertahan

bersembunyi dari kroyokan air mata

yang makin lama untuk berhenti

//

Mereka hanya berdoa

agar semua cepat usai

namun banyak pula yang berdoa

agar semua tak pernah usai

//

Langit hanya bisa mendengar

gerutu dan caci maki

Bumi hanya merasakan

hentakan kemarahan

//

alam pun mulai tak suka

langit menangis tak kunjung henti

bumi geram sampai bergetar

air Laut meloncat-loncat

//

Apa lagi yang terjadi

semua kini tinggalah doa

dan umpatan yang tak tersampaikan

mereka yang berdoa kini tiada

-Willy Diartio-

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun