Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Satu Sama

13 Mei 2022   14:52 Diperbarui: 13 Mei 2022   15:01 63 3
Setiap malam, aku selalu kesepian
Membayangkan nafas yang membuat geli telinga
Aku kesepian, di pusaran utama bangsa kita
Rambutmu yang berkilau, kian samar di tengah kegelapan

Setiap malam, aku sendiri
Menanti kabar-kabar baik darimu
Berharap kau melupakan masalah kita siang kemarin dan malam tadi
Agar aku dpat tertidur dengan pulas

Kau lihat badanku ini?
Tulang-tulang makin terlihat
Makin rewot dan berantakan
Ini semua karena sepi dan mimpi
-mimpi buruk yang hadir tanpa kecupan bibirmu

Bila kita harus menghitung luka di tiap langkah,
aku pasti kalah
Tapi bagaimana kita akan melupakan malam-malam sepi ini?
Sendiri ini telah kuyakini sebagai luka
Agar aku dapat menyadari tangis-tangis yang tak terdengar di balik pohon

Nasehat darimu, agar aku bangkit
Tapi bagaimana aku bisa berdiri jika tanpamu,
tumpuan pertama dari setiap jatuh yang menyakitkan

Kita harusnya menghitung lelah daripada luka
Sebab, lelah selalu datang di tengah-tengah perjuangan
Tapi akan hilang jika perjuangan itu usai
Dan bila kita harus menghitung lelah?
Maka hasilnya adalah satu sama


WS | 13.5.2022
Monti

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun