berotasi seiring gerak putar waktu
dan kemudian karam melintas
kerasnya karang kehidupan
Di tengah amukan badai masa
aku sedikit terpengaruh
oleh rayuan sang waktu:
“berhentilah mencari hakikat dan
makna hidup sejati”
Melangkah dalam kekalahan
Kubungkus diriku dalam kerudung hitam
Tanda sejatiku kalah dan mati
Digombali arus dan waktu
Dan……….
Yang ada padaku cuma ini:
“kasih ‘tuk terus mencari”
“hasrat ‘tuk tak lagi kalah”
Tuk mencari “
Tulus dan sejatinya manusia itu”
(Kepada Abraham Samad)