Masa sih laki-laki butuh feminisme? Kata feminis tentunya saat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, mungkin bagi sebagian orang memahami kata feminisme ini hanya ditujukan untuk kaum perempuan saja, namun kenyataannya feminisme sendiri merupakan suatu gerakan dari kaum perempuan untuk menuntut kesetaraan atau kesamaan dan keadilan hak dengan kaum pria (Rokhmansyah, 2016), jadi bukan berarti feminisme ini hanya memperjuangkan hak perempuan saja dan menyingkirkan hak laki-laki. Pada buku yang berjudul Maskulinitas : Culture, Gender and Politics in Indonesia karya Marshall Clark diceritakan bahwa di awal tahun 2006, terjadi perdebatan sengit dari masyarakat dan media Indonesia terutama dari kelompok Muslim karena adanya rumor munculnya majalah Playboy Amerika versi Indonesia. Perdebatan tersebut menimbulkan aksi demonstrasi yang ditandai dengan pembakaran bendera dan majalah, plakat anti-Barat, ancaman tindakan hukum dan berakhir dengan penghancuran kantor majalah Playboy Jakarta. Penyebab majalah ini menjadi perdebatan sengit dikarenakan isi dari majalah Playboy dianggap mengandung unsur pornografi sehingga Erwin Arnada sebagai editor majalah Playboy dipanggil ke Pengadilan Negeri Jakarta untuk memenuhi panggilan atas tuduhan menerbitkan materi majalah yang tidak senonoh. Namun, pada kenyataannya edisi pertama dari majalah Playboy ini tidak ada unsur pornografi seperti ketelanjangan, dan majalah ini juga cukup laku di pasaran.
KEMBALI KE ARTIKEL