Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Belajar Menyenangkan dan Holistik

16 April 2011   15:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:44 292 0
[caption id="attachment_102772" align="aligncenter" width="300" caption="Belajar tak tersekat ruang (dok.iden wildensyah"][/caption] Catatan ini adalah Observasi yang saya lakukan di Kelompok Pandu Dewanata, atau setingkat kelas 3 SD. Sesi pertama yang saya ikuti adalah bercerita. Nama kegiatannya adalah Tunggul Rahayu. Bercerita menjadi suatu yang rutin. Dan tahukah, bahwa dengan bercerita secara tidak langsung adik-adik dibawa untuk masuk dalam cerita atau kisah itu untuk mengambil sisi-sisi baiknya dan tentu saja meninggalkan setiap sisi buruknya. Inilah pelajaran moral dari setiap cerita yang disampaikan.

Kakak, menjadi pencerita saat itu dengan posisi duduk dan adik-adik mengelilingi membentuk lingkaran. Adik-adik sangat antusias mendengarkan dan juga berkomentar atas kisah, tokoh dan sosok yang ada dalam cerita tersebut. Tema ceritanya masih seputar hikayat dari beberapa Negara terutama yang berhubungan dengan tema Around The World.

Setelah sesi bercerita selesai, sesi selanjutnya adalah LKS (Lembar Kerja Siswa). Di sesi ini, posisi duduk berbeda dengan sebelumnya. Adik-adik mengambil sendiri kursi dan meja yang akan dipakai. Ditata dengan rapi kemudian mereka mengambil posisi masing-masing tanpa rebutan. Tertib, rapi, teratur dan dengan kesadaran sendiri.

LKS yang diberikan kakak pada waktu itu berisi tema terpadu, yang memadukan antara bahasa, sains dan matematika. Uniknya, sampai soal nomor 3, adik-adik sudah tidak di dalam ruangan lagi. Mereka bebas mencari ruang yang nyaman untuk mengerjakan soal LKS. Ada yang dibawah pohon, di ruang terbuka, teras depan dan sesukanya adik-adik dalam mengerjakan soal.

Memasuki sesi adalah Olah Raga, sisa pekerjaan soal LKS sementara ditunda. Adik-adik kemudian berkumpul di luar ruangan di gazebo dengan berpakaian olah raga lengkap dari sepatu sampai baju. Disana sudah menanti kakak Pembina olah raga. Adik-adik sangat antusias dan penuh perhatian. Kakak tetap mengawasi bahkan memberikan arah bagi adik-adik selama program olah raga berlangsung. Ini berbeda dengan SD konvensional dimana ketika pelajaran olah raga berlansung, guru kelas menyerahkan begitu saja pada guru olah raga.

Setelah beres mengerjakan soal LKS, dengan posisi belajar masih diluar ruangan. Adik-adik diberikan materi tentang belajar kekompakan melalui permainan. Permainan kelompok melalui media kepingan matras yang sebelumnya dijadikan sebagai alas untuk belajar. Saya tidak tahu nama permainannya, seingat saya bentuknya adalah menuju ke satu titik di seberang dengan menggunakan matras tanpa menginjak tanah. Berlomba untuk menjadi yang pertama dalam menyeberangkan teman-temannya. Disini selain keceriaan dan keriangan, didapatkan juga kekompakan. Kakak mengarahkan adik-adik untuk belajar menjaga kekompakan, saling menjaga teman-temannya dan kemudian bekerja sama untuk menuju tujuan yang akan dicapai.

Sesi selanjutnya adalah pemberian tugas untuk memasak pada esok hari. Adik-adik disarankan membawa peralatan masak dan makan. Kemudian pemberian tantangan dan penyerahan bintang atas tugas yang dikerjakan mereka sebelumnya. Kak Andy datang disela-sela sesi tersebut membawa mail yang pernah dikirimkan pada saat outing ke kantor pos.

Kegiatan selanjutnya menjelang pulang adalah membuat acara kejutan. Mereka ditugaskan untuk membuat kostum dari Negara-negara yang disukai dengan menggunakan media baju yang sudah tidak digunakan. Kemudian membuat riset tentang sebuah Negara yang diambil dari beberapa referensi dengan ketentuan minimal 3 referensi Buku, majalah dan Koran, internet, dan cerita orang lain. Tenggat waktunya 2 minggu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun