[caption id="attachment_179099" align="alignright" width="250" caption="Michael Ballack (www.dailymail.co.uk)"][/caption] Joachim Loew secara terang-terangan mengakui bahwa dia mengetahui kelemahan team Inggris dari Michael Ballack. Loew membangun komunikasi intens dengan Ballack menjelang pertandingan melawan Inggris. Dari Ballack, Loeb mengetahui kelemahan serta kelebihan team lawan. Setidaknya pemain kunci yang menjadi roh tim Inggris seperti John Terry, Frank Lampard dan Asley Cole. Ketiga pemain ini adalah rekan satu team Ballack di Chelsea. Bisa jadi bukan hanya ketiga pemain ini yang kartunya dibuka oleh Ballack, Rooney, Heskey dan Gerard, bahkan pola permainan Inggris ada ditangan Ballack yang sudah lama malang melintang di Liga Premier Inggris. Hasilnya sungguh luar biasa, Jerman mampu menekuk Inggris dengan skor telak 4-1. Kisah spionase team lawan dalam sepakbola bukan hal yang aneh. Polanya selain mengirim utusan khusus untuk memantau persiapan, juga melalui pemain yang bermain di liga domestiknya. Ada banyak pemain yang tidak secara langsung dijadikan referensi untuk membaca strategi lawan. Bahkan hampir mayoritas pemain dari team yang berlaga di Piala Dunia 2010 ini adalah pemain yang bersinar di liga luar negaranya. Lihatlat beberapa contoh ini, di Australia ada Harry Kewel yang bermain di Liga Inggris, di Belanda ada sneijder yang bermain di Liga Italia, Arjen Robben yang bermain di Liga Jerman, Van Persie yang bermain di Liga Inggris. Di Spanyol ada Cesc Fabregas dan Torres yang bermain di Liga Inggris. Di Argentina ada Diego Milito yang bermain di Liga Italia, Messi di Liga Spanyol, Tevez di Liga Inggris. Di Pantai Gading ada Drogba yang bermain di Liga Inggris. Di Kamerun ada Samuel Eto'o yang bermain di Liga Italia dan banyak lagi pemain bintang yang bersinar di liga luar negaranya. Jika melihat kenyataan spionase oleh pemain asing yang bermain di Liga Domenstik, Inggris jelas-jelas sangat dirugikan oleh kehadiran pemain asing ini. Selain kekurangan stok pemain yang tidak mudah dibaca lawan, juga strategi yang mudah dipatahkan oleh lawan. Pemain asing pada akhirnya menjadi pedang bermata dua, di satu sisi mereka mengangkat gengsi serta kualitas sebuah Liga tetapi di sisi yang lain secara tidak langsung mematikan kualitas pemain lokal.
KEMBALI KE ARTIKEL