Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Muara Unik di Cilauteureun

30 Mei 2010   03:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52 3097 1
[caption id="attachment_151125" align="alignright" width="300" caption="Gunung Cikuray (fotokita.net)"][/caption] Perjalanan Mengasikan Pantai Cilauteureun terletak di Kabupaten Garut, letaknya 100 kilometer ke arah selatan dari Garut Kota. Perjalanan menuju Pantai Cilauteureun sangat panjang yang melelahkan. Tetapi jangan berkecil hati dulu karena walaupun panjang dan lama, kita akan menemukan spot-spot menarik dan mengasikan yang bisa dijadikan alternatif untuk melepas lelah sejenak. Di daerah Bayongbong, kita akan menemukan hamparan sawah di perbukitan, Gunung Papandayan, Gunung Cikuray serta udara yang sejuk akan dirasakan sampai daerah Cikajang. Cikajang menuju selatan, terhampar perkebunan teh PTPN III Garut. Di hamparan teh ini, sesekali kita bisa menemui para pemetik teh. [caption id="attachment_151127" align="alignleft" width="165" caption="Batutumpang (S. Hawa Nurhikmah/fotografer.net)"][/caption] Selain teh, ada Batutumpang. Namanya memang unik, kalau di terjemahkan menjadi Batu yang numpang. Sekilas memang Batutumpang ini seperti dua batu yang saling menumpang satu sama lain. Batutumpang sering dijadikan latihan panjat tebing oleh militer juga teman-teman Pecinta Alam. Tercatat salahsatu kelompok pemanjat tebing yang pernah memanjat tebing Batutumpang adalah Skygers. Pemanjatannya sangat menantang, sayangnya saya belum pernah mencoba memanjat Batutumpang tersebut. [caption id="attachment_151129" align="alignright" width="225" caption="Curug Neglasari (dok.pribadi)"][/caption] Di daerah Neglasari, kita akan menemui kembali hamparan kebun teh setelah berliuk-liuk didalam gunung yang bernama Gunung Gelap. Rerimbunan pohon yang lebat seketika akan hilang oleh hamparan teh di Neglasari. Di Neglasari sendiri ada sebuah air terjun yang sangat eksotik dan belum terjamah karena medan menuju lokasinya belum tertata dengan baik. Sekilas saja, para pengendara bisa menengok ke arah atas bukit yang terdapat air terjun. Untungnya saya pernah mengabadikan serta membuat sedikit catatan tentang Curug Neglasari yang terlewatkan ini. Ke arah selatan selanjutnya, kita akan menemui Kota Kecamatan Cisompet, disini kita akan menemukan hamparan perkebunan kakao yang sekarang sudah hilang berganti menjadi kebun karet. Ah sungguh sangat disayangkan karena Kakao harusnya sangat untung, dia adalah bahan dasar cokelat. Di Kota Kecamatan ini, sejenak bisa mencari oleh-oleh khas Cisompet, yaitu opak, wajit dan ranginang. Oleh-oleh yang tidak asing bagi masyarakat sunda. Melewati Cisompet, selanjutnya masuk Kota Kecamatan Pameungpeuk. Kota yang sedikit-demi sedikit tumbuh menjadi kota yang mengusulkan menjadi Kabupaten terlepas dari Kabupaten Garut. Alasan warga karena akses ke Garut Kota terlalu jauh, untuk mengurus administrasi rasanya sangat capek, bayangkan hampir kurang lebih 4 jam harus ditempuh untuk keperluan mengurus administrasi. Tetapi itulah dinamika, masyarakat yang ingin memisahkan diri dan membentuk secara mandiri perkotaannya. Pameungpeuk adalah kota yang pernah disinggahi oleh Belanda dan juga Jepang, terlihat dari banyaknya peninggalan Belanda dan Jepan di Kota ini, ada Gua Jepang, bungker-bungker yang kini sudah hilang. Pameungpeuk adalah kota yang sebentar lagi tumbuh pesat sedikit demi sedikit. Muara Unik [caption id="attachment_151131" align="alignleft" width="300" caption="Air Laut Yang Menuju Muara, foto di ambil dari arah laut (dok.pribadi)"][/caption] Ke arah selatan, menuju objek wisata pantai, ada sebuah pantai bernama Pantai Cilauteureun. Pantai ini adalah tempat peluncuran roket. Beberapa kali peristiwa peluncuran dilakukan di pantai ini. Di Pantai Cilauteureun ini ada sebuah lembaga yang mengurusi antariksa dan penerbangan. Namanya LAPAN, lembaga yang melakukan penelitian tentang antariksa dan penerbangan nasional. LAPAN-lah yang menjadi aktor dibalik peluncuran roket ini. Begitu masuk pantai, didepan sudah ada sebuah monumen roket, tepat di gerbang masuk LAPAN. Saya sendiri pernah memasuki kawasan itu untuk melihat-lihat, sayangnya saya tidak boleh mengabadikan dalam memori kamera saya. Lewat ke arah pantai, kita akan menemukan sebuah pelabuhan, sebelum ke pelabuhan ada sebuah muara unik yang dinamakan Cilauteureun. Dari sinilah nama Cilauteureun bermuala, jika di telusuri lebih jauh, Cilauteureun adalah gabungan tiga kata, yaitu Ci, Laut dan Eureun. Ci berarti Cai yaitu air, laut adalah laut, lepas pantai dan Eureun adalah berhenti. Kalau digabungkan menjadi Air Laut Yang Berhenti, atau Air Laut Yang Tertahan. Mengapa demikian, inilah keanehan dan keunikan tersendiri, bisa jadi hanya terjadi disini. Saya belum menemukan dalam dunia lain ada air laut yang turun ke muara. Saya yakin anda tahu bahwa air sungai itu mengalir dari sungai menuju laut, sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, berarti air laut lebih rendah dari air sungai, maka ketika di muara, air sungai turun ke laut, bukan sebaliknya air laut yang turun ke muara sungai. [caption id="attachment_151134" align="alignright" width="300" caption="Air Laut Menuju Muara foto diambil dari arah muara (dok.pribadi)"][/caption] Yang terjadi di Pantai Cilauteureun sebaliknya, air laut yang turun ke muara, bukan dari muara menuju laut. Sebagian menamakannya dengan curug karena ada turunan yang menyerupai curug dari atas ke bawah. Dari laut ke muara. Jika hendak melihat curug ini, anda tinggal menyewa kapal tongkang, harganya murah, bisa ditawar, tidak lebih dari Rp 50.000,00 sekali dayung. Jaraknya juga tidak terlalu jauh. Untuk itu, jangan lupa menengok curug ini jika anda berlibur ke pantai yang masih alami ini. Muara ini sangat unik bagi saya, keunikan ini yang menggelitik ide untuk menuangkannya dalam sebuah catatan. Yah, semoga saja Muara yang unik ini memberikan banyak hal berarti bagi warga sekita, misalnya ikan yang berlimpah dan rezeki lain yang bisa dijadikan lahan untuk nelayan di sana. Semoga. [caption id="attachment_151140" align="aligncenter" width="300" caption="Wisatawan Bermain di Lepas Pantai Cilauteureun (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_151142" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai yang Bersih (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_151144" align="aligncenter" width="300" caption="Pulau Terluar Indonesia (dok.pribadi)"][/caption] Baca juga liputan Garut Selatan lainnya: Goa Jepang di Garut Selatan Pesisir Selatan Garut Curug Neglasari yang Terlewatkan Masjid Agung Garut Belajar dari Bapak Lukman Ketua Adat Kampung Dukuh

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun