Selain itu, ada semacam 'ritual' tertentu yang kami lakukan menjelang malam pergantian tahun. Biasanya kami mulai memasak makanan atau camilan yang sedikit lebih spesial. Memang sih, makan malam biasa, tapi ada sesuatu yang beda ketika itu dilakukan bersama orang-orang terdekat. Persiapannya jadi bagian dari keseruan yang nggak bisa digantikan dengan apa pun. Kegiatan ini juga jadi ajang untuk ngobrol santai tentang berbagai hal, dari cerita lucu sepanjang tahun hingga rencana-rencana di tahun yang baru. Tahun ini ada kambing guling yang sangat disukai oleh keluarga ini. Bagi kami, persiapan ini nggak pernah terasa membosankan. Malahan, terkadang ibu bisa dengan ceria mengajak kami untuk memasak bersama, meski kadang bumbu yang salah atau masakan yang kurang matang. Yang penting, ada kebersamaan dalam setiap langkahnya. Bahkan, kadang adik-adik saya yang lebih kecil suka membantu meski mereka cuma bisa ngupas bawang atau ngeremukin ayam. Setiap hal kecil itu terasa seperti bagian dari tradisi yang berharga.
Yang nggak kalah seru adalah menata meja makan. Meskipun mungkin makanannya nggak seheboh restoran bintang lima, tapi ada rasa bangga dan bahagia ketika melihat meja makan penuh dengan hidangan yang sudah kami siapkan bersama. Ada makanan khas seperti ayam panggang, sate, atau bahkan olahan sayur yang kadang jadi hidangan favorit keluarga. Persiapan makanan yang tidak terlalu rumit ini tetap menyisakan kenangan yang manis, apalagi kalau bisa dinikmati sambil ngobrol hangat dengan orang-orang tercinta. Waktu bersama keluarga, tanpa terburu-buru, salah satu hal yang paling saya suka dari merayakan akhir tahun di rumah adalah, semua bisa santai tanpa terburu-buru. Kalau di luar sana, kita sering kali terjebak dalam perayaan yang serba cepat dan penuh keramaian, di rumah justru ada rasa tenang yang sulit dijelaskan. Biasanya, sejak sore hari, saya dan keluarga udah mulai berkumpul di ruang tamu. Ada yang sibuk menonton TV, ada juga yang mulai menyiapkan makanan kecil seperti keripik, kacang, atau kue-kue kering dan membakar kambing guling yang emang cuma muncul di akhir tahun.
Sambil menunggu malam tiba, kami ngobrol ringan tentang banyak hal. Kadang tentang hal-hal lucu yang terjadi sepanjang tahun, atau malah membahas resolusi dan harapan untuk tahun depan. Tanpa sadar, suasana rumah jadi lebih hidup dan penuh kehangatan. Momen seperti ini nggak selalu terjadi setiap hari, jadi saya benar-benar menghargai saat-saat seperti ini. Di luar, mungkin banyak orang yang sedang merayakan dengan kembang api atau terompet, tapi di dalam rumah, semuanya terasa lebih sederhana, namun jauh lebih bermakna. Di ruang tamu, kami biasa duduk bersama di atas karpet, duduk santai, atau bahkan berbaring di sofa. Tidak ada tekanan untuk segera pergi ke tempat lain atau berlari mengejar waktu. Di sini, setiap detiknya berjalan lebih lambat dan penuh rasa nyaman. Kadang-kadang, kami juga memutar musik lembut di latar belakang untuk menambah suasana hangat. Ibu, ayah, dan kakak-kakak saya berbincang tentang hal-hal ringan, atau sesekali berbagi kisah lucu yang selalu mengundang tawa. Ada kalanya, hanya dengan berbicara tentang kenangan-kenangan kecil, waktu terasa berlalu begitu cepat tanpa terasa.
Tradisi makan malam tahun baru, bicara soal akhir tahun, nggak lengkap rasanya kalau nggak ngomongin soal makanan. Makanan jadi bagian yang nggak pernah terlewatkan dalam setiap perayaan akhir tahun di rumah. Mungkin kita nggak punya tradisi makan mewah seperti orang-orang di restoran, tapi buat kami, makan malam di rumah tetap jadi hal yang spesial. Biasanya, ibu akan memasak hidangan yang agak berbeda dari hari-hari biasa, seperti kambing guling dan beberapa makanan lainnya. Paling seru itu kalau semua orang di rumah terlibat dalam persiapan makan malam. Dari mulai nyiapin bahan-bahan, mengiris sayuran, atau bahkan ikut meracik bumbu. Walaupun kadang hasil masakannya nggak selalu sempurna, tapi proses memasaknya itu yang justru bikin suasana makin seru. Bahkan, kami juga sering banget bikin makanan ringan, kayak kue nastar atau kue kering lain yang memang cuma muncul waktu akhir tahun. Makanan ringan ini jadi camilan pas nonton TV atau sambil menunggu jam 12 malam.
Di momen ini, anak-anak biasanya juga senang ikut membantu, meskipun lebih sering membuat kekacauan di dapur. Tapi justru dari kekacauan itu muncul banyak tawa dan keakraban. Tertawa bersama, mengobrol, dan saling membantu adalah bagian dari kehangatan yang nggak tergantikan. Kami bahkan kadang mencoba resep-resep baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Terkadang, keinginan ibu untuk bereksperimen dengan masakan baru itu jadi hal yang menyenangkan, meskipun harus berhadapan dengan risiko beberapa masakan gagal. Namun, selalu ada rasa bangga dan senang melihat meja makan yang penuh dengan hasil karya bersama.
Apalagi, kalau ada teman atau tetangga yang datang, kami selalu nyediain makanan dan minuman ringan, seperti teh manis atau jus, yang bisa dinikmati sambil ngobrol. Momen makan bareng ini terasa lebih hangat dan dekat, karena kita bisa saling berbagi cerita tentang apa yang sudah terjadi sepanjang tahun, dan harapan-harapan yang ingin dicapai di tahun yang baru. Sederhana, tapi rasanya sangat berarti. Menyambut tahun baru dengan cara sendiri, malam hari menjelang pergantian tahun selalu penuh dengan kegembiraan meskipun suasananya tetap tenang. Di rumah kami, persiapannya nggak terlalu besar, tapi tetap ada beberapa hal yang nggak bisa dilewatkan. Salah satunya adalah persiapan untuk hitung mundur. Biasa sih, sebelum jam 12, kami udah mulai menyiapkan terompet, kembang api kecil dan besar, dan beberapa botol minuman ringan. Hal-hal ini jadi bagian dari kegembiraan yang bikin suasana malam tahun baru jadi lebih hidup.
Saat jam menunjukkan pukul 11 malam, kami semua sudah siap-siap di depan TV untuk menonton acara perayaan tahun baru yang biasanya disiarkan langsung. Dari situ, kami bisa ikut menghitung mundur menuju detik-detik pergantian tahun. Rasanya seru banget, meskipun cuma di rumah. Saat jam menunjukkan pukul 12 malam, semua orang langsung bersorak gembira, mengucapkan selamat tahun baru, dan nggak ketinggalan, suara terompet yang riuh. Ada juga yang buka botol soda atau jus, karena rasanya lebih spesial kalau ada minuman manis yang bisa dinikmati bersama. Meskipun nggak ada perayaan besar, tapi di rumah, momen pergantian tahun terasa sangat berkesan dan penuh kebahagiaan. Kegembiraan itu nggak perlu dibuat ribet, cukup dengan orang-orang terdekat dan suasana yang nyaman, kita sudah bisa merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Hal kecil seperti ini yang justru membawa kedekatan. Tanpa hiruk-pikuk dan tanpa harus terjebak dalam perayaan yang formal atau mewah, kami merayakan sesuatu yang lebih dalam kebersamaan. Di luar sana, mungkin orang sedang merayakan dengan cara yang lebih grand, tapi di sini, di rumah, kami merasa bahwa setiap detiknya penuh dengan makna. Moment refleksi dan harapan untuk tahun depan, Setelah perayaan tahun baru selesai, dan suasana rumah kembali tenang, kadang kami juga punya kebiasaan untuk merenung sejenak. Setiap orang biasanya akan bercerita tentang apa yang sudah dilalui selama setahun terakhir. Ada yang cerita tentang pencapaian yang sudah diraih, ada juga yang membicarakan tantangan-tantangan yang dihadapi. Kami sering meluangkan waktu untuk saling berbagi, menceritakan apa yang kita syukuri di tahun ini, dan apa yang kita harapkan di tahun depan.
Hal ini menjadi semacam tradisi di keluarga kami, untuk menjadikan akhir tahun sebagai waktu refleksi. Tentu saja, tidak semua orang selalu berhasil memenuhi resolusi yang dibuat di tahun sebelumnya, tapi momen ini mengingatkan kami untuk tetap bersyukur atas segala hal yang sudah didapat. Kami juga saling memberi semangat dan dukungan untuk menjalani tahun yang baru dengan lebih baik lagi. Malam itu seringkali jadi waktu yang sangat emosional, karena setiap orang berbagi harapan mereka untuk masa depan. Ada yang berharap bisa lebih sehat, ada yang ingin lebih dekat dengan keluarga, ada yang punya cita-cita yang ingin diwujudkan. Momen-momen seperti ini menjadi pengingat betapa pentingnya kebersamaan dan bagaimana kita bisa saling mendukung satu sama lain.
Kebersamaan yang sederhana tapi berharga, Keistimewaan merayakan akhir tahun di rumah sebenarnya terletak pada kebersamaannya. Tidak perlu pesta besar atau kemewahan, cukup dengan berkumpul dengan orang-orang terdekat, kita sudah bisa merasakan kehangatan yang luar biasa. Saat-saat itu terasa jauh lebih berarti daripada hanya sekadar berpesta di luar sana. Mungkin, di luar sana banyak kembang api yang meledak, tetapi di rumah, kami justru merayakan dengan cara yang jauh lebih intim. Di tengah kesederhanaan itu, kebahagiaan bisa ditemukan. Kebersamaan, tawa, cerita, dan doa-doa yang dibagikan di antara kami membuat akhir tahun di rumah jadi momen yang sangat berkesan. Tidak ada yang bisa menggantikan kebersamaan yang terjalin di rumah, karena itulah yang membuat akhir tahun kami terasa lebih berarti.
Merayakan akhir tahun di rumah memang punya suasana yang berbeda. Tanpa hiruk-pikuk dan keramaian, di rumah kita bisa merayakan dengan cara yang lebih personal dan penuh makna. Dari mulai makan malam bersama, berbagi cerita, hingga merenung tentang tahun yang telah berlalu dan harapan untuk tahun depan, semuanya terasa lebih dekat dan lebih bermakna. Suasana akhir tahun di rumah memang sederhana, tapi justru di situlah letak kebahagiaannya. Karena bagi saya, kebersamaan dan kehangatan keluarga adalah hal yang paling penting untuk merayakan momen spesial seperti ini.