Dipupuk asumsi diri sendiri.
Mempermainkan ragu untuk bahagia semu.
Mengada-ada yang belum tentu ada.
Mengiya-iya yang mungkin tidak juga.
Setidaknya mencari data, tidak hanya mengagungkan rasa.
Tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Perihal yang samar dan tersembunyi.
Perlu sedikit berani.
Lalu kita bisa mendeklarasi.
Bukankah seburuk-buruknya jawaban adalah sebaik-baiknya kenyataan?