Religi telah dikaji sejak disiplin ilmu Antropologi dikembangkan. Ketika bangsa Eropa mengumpulkan, mempelajari hingga memahami informasi adat istiadat bangsa-bangsa lain, seiringnya waktu mereka mulai tertarik akan upacara religi. Ketertarikan itu disebabkan oleh anggapan bahwa upacara keagamaan dalam kebudayaan adalah bentuk unsur kebudayaan yang tampak secara lahiriah dan juga pengumpulan bahan-bahan etnografi untuk membuat teori-teori tentang asal-usul suatu kepercayaan.Dari bahan-bahan etnografi dan kumpulan lukisan-lukisan masyarakat sederhana didapat simpulan bahwa sistem Religi berkembang mulai dari animisme, dinamisme, politeisme dan monoteisme.