Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kapan Saat Tepat untuk Menulis?

23 Februari 2021   04:49 Diperbarui: 23 Februari 2021   07:24 163 5
Kapan Saat Tepat Untuk Menulis?

Seorang guru bertanya kepada Omjay. Kapan saat tepat untuk menulis?

Saya tersenyum membaca pertanyaannya. Pikiran saya melayang ke masa silam. Sebuah masa dimana saya belum menjadi seorang penulis. Sebuah masa dimana saya menemukan saat tepat untuk menulis.

Saat yang tepat untuk menulis adalah saat dimana anda merasakan kenyamanan dalam menulis. Ketika anda menemukan rasa nyaman, maka tulisan anda akan mengalir deras. Sederas banjir di ibukota Jakarta dan Kalimantan Selatan.

Semua itu harus dimulai dari proses membaca. Penulis yang banyak membaca karya tulis orang lain, akan kaya dengan perbendaharaan kata. Kalimat demi kalimat yang disusunnya akan terangkai indah dan penuh makna.

Terkadang saya menulis di tengah kesibukan. Ilmu ini saya dapatkan dari Mr. Emcho. Beliau mengajari kami bagaimana cara menulis dalam bukunya Sopo ora sibuk yang kalau diterjemahkan siapa sih orang yang tidak sibuk?

Setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing. Namun Allah memberikan waktu yang sama kepada semua orang. Kita semua diberi waktu 24 jam untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.

Dalam tulisan kawan kawan peserta lomba blog PGRI, saya temukan kawan kawan yang mampu mengelola waktu dengan baik. Mereka pandai sekali mengatur waktunya. Kapan saatnya menulis sudah mereka temukan sendiri.

Saya biasa menulis di mana saja dan kapan saja. Saat saya menemukan hal penting yang bisa ditulis, maka saat itulah saya menulis.

Teknologi canggih memudahkan saya menulis dengan dua jempol. Dulu saya mengetik dengan 11 jari alias memakai dua jari telunjuk. Saya harus membaca satu persatu huruf dalam keyboard yang berwarna hitam.

Sekarang, saya sudah hafal dimana letak semua huruf. Sehingga ketika menulis saya sudah tahu dimana letak huruf hurufnya. Hal itu saya lakukan bila menggunakan PC atau laptop.

Tapi sekarang saya lebih suka menulis pakai ponsel. Sebab saya bisa menulis di mana saja tanpa harus membuka komputer laptop terlebih dahulu. Menulis dengan dua jempol ternyata jauh lebih asyik dan lebih cepat.

Jadi, kapan sebaiknya anda menulis? Sebaiknya anda menulis ketika anda merasa sudah saatnya menulis. Usahakan banyak membaca tulisan orang lain dulu. Dari sanalah akan anda temukan gaya menulis anda sendiri. Kalau istilah ilmiahnya gaya selingkung. Setiap jurnal ilmiah memiliki gaya atau style yang berbeda.

Saya biasanya akan nyaman menulis di saat orang lain tertidur lelap. Saat itulah biasanya saya nyaman untuk menulis. Suasananya tenang dan saya bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitas dalam menulis.

Buku kreatif menulis saya susun setelah membaca kembali kata pengantar buku terbaru kawan kawan peserta belajar menulis PGRI. Ibu Kanjeng berkenan menjadi editornya bersama tim. Tulisan saya yang terkesan liar menjadi jinak ditangan editor profesional.

Semalam saya minta dikirimkan buku cetaknya. Sudah 20 buku tercetak dengan cepat dan semoga terus bertambah pemesan bukunya. Setiap buku yang saya terbitkan akan menemui takdirnya. Ada yang langsung banyak pemesannya dan ada juga yang perlu waktu agar bukunya laku.

Ternyata seorang penulis itu bukan hanya bisa menulis. Tetapi juga harus mampu memasarkan buku buku yang dituliskannya. Kekuatan silahturahmi dan silahturahim membuat buku yang saya tuliskan menemui takdirnya.

Kapan sebaiknya anda menulis? Sebaiknya anda menulis ketika anda menemukan tempat untuk duduk sejenak. Tidak dibutuhkan otak untuk bisa menulis kata almarhum Nusa Putra. Anda hanya butuh *PANTAT* untuk duduk sejenak menuliskan apa yang anda rasakan dan perlu anda bagikan kepada warganet.

Apa itu warganet? Warga baru yang senang berselancar di dunia maya yang tak pernah tidur. Kesempatan menulis dapat anda ciptakan sendiri. Ada yang melakukannya sebelum tidur dan ada yang melakukannya setelah bangun tidur.

Tinggal anda pilih saja mana yang cocok bagi anda. Sebab hidup ini adalah pilihan. Pilihlah yang cocok sesuai dengan hati nuranimu.

Ketika hati penulis bertemu dengan hati pembaca, maka terjadilah interaksi dan komunikasi yang baik. Bila anda menuliskannya di blog, maka tunggulah komentar pembaca tanpa harus diminta.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Blog http://wijayalabs.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun