Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Artikel Utama

Alhamdulillah, Saya Menolak Kurikulum 2013

23 Maret 2015   19:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11 159 2
[caption id="attachment_10723" align="aligncenter" width="481" caption="omjay di monas"][/caption] Saya bersyukur kepada Allah karena diberi hidayah oleh-Nya untuk menolak kurikulum 2013. Ketika hampir semua guru menerima kurikulum baru, saya menulis di blog ini dengan sebuah tulisan, Bismillah Saya Menolak Kurikulum 2013. Saya juga menuliskannya di kompasiana http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/20/bismillah-saya-menolak-kurikulum-2013-544578.html Akibat tulisan itu, saya dipanggil oleh pimpinan sekolah. Saya jelaskan dengan panjang lebar mengapa saya menolak kurikulum 2013 yang masih setengah mentah. Saya akan menerima kurikulum baru bila memang sudah matang, sebab persoalan utama bukan terletak pada kurikulum, tapi pada cara mengajar guru. Namun apa daya, saya hanya seorang guru yang tak memiliki kekuatan apa-apa. Hanya kekuatan pena yang selalu saya gunakan untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang salah. Termasuk juga kebijakan pemerintah kita di era Mendikbud Muhammad Nuh. Beliau juga telah menghilangkan mata pelajaran TIK dan KKPI dalam Kurikulum 2013. [caption id="attachment_10727" align="aligncenter" width="451" caption="Omjay di metrotv"][/caption] Perjuangan belum berakhir, kembalikan matpel tik dan KKPI pada tempatnya semula. Mari bergabung bersama kami demi anak bangsa. Mari kita kritisi terus buku-buku kurikulum 2013 yang dibuat secara tergesa-gesa. Mendikbud Anies Baswedan menjelaskan di sini, bahwa berbagai kesalahan ini menjadi bukti betapa Kurikulum 2013 disiapkan secara instan dan tergesa-gesa. Penulis, penyelia dan penelaah diberi waktu terlalu sempit untuk memastikan buku-buku yang sampai ke anak-anak kita adalah buku yang bermutu. Menurut Anies, sesungguhnya berbagai risiko ketergesa-gesaan ini sudah diantisipasi oleh penyusun, di awal setiap buku Kurikulum 2013 diletakkan disklaimer yang tidak umum ditemukan dalam buku pelajaran sebelumnya. Disklaimer itu berbunyi antara lain, “Buku ini merupakan ‘dokumen hidup’ yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perkembangan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.” Salam Blogger Persahabatan Omjay

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun